Sonora.ID – Tiga orang polisi selain Derek Chauvin yang turut terlibat dalam aksi pembunuhan terhadap George Floyd ikut didakwa.
Sebelumnya, kabar hukuman untuk ketiga polisi tersebut hanya dipecat dari institusi kepolisian di Minneapolis dan dakwaan hanya dijatuhkan pada Derek Chauvin, seorang polisi yang menjepit leher George Floyd selama 8 menit dengan lututnya hingga ia tewas.
Namun, perkembangan kasus George Floyd ini akhirnya menyebabkan ketiga polisi tersebut ikut didakwa.
Baca Juga: George Floyd Meninggal Akibat Tercekik Polisi, Walikota Minneapolis Ingin Pelaku Ditangkap
Tiga polisi lainnya yang dipecat adalah Thomas Lane, Alexander Kueng, dan Tou Thao. Mereka kini dituduh atas dasar membantu dan bersekongkol dengan Chauvin atas pembunuhan tingkat dua yang telah dinaikkan dari sebelumnya di tingkat tiga.
Dakwaan atas Chauvin dinaikkan menjadi dakwaan pembunuhan tingkat kedua. Pembunuhan tingkat kedua memiliki ancaman hukuman yang lebih berat.
Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa dakwaan pembunuhan tingkat kedua telah ditambahkan ke dalam dakwaan yang dijeratkan pada Chauvin.
Baca Juga: Pria Berusia 19 Tahun Tewas Tertembak Di Sekitar Lokasi Unjuk Rasa Untuk George Floyd di Detroit
"Saya meyakini bukti yang ada bagi kita sekarang mendukung dakwaan lebih berat atas pembunuhan tingkat kedua," ucap Jaksa Agung Minnesota, Ketih Ellison.
Keempat petugas itu dipecat pada 26 Mei, setelah video yang menunjukkan penangkapan Floyd menjadi viral di media sosial.
Melansir dari NBC, seorang pengacara untuk Kueng mengatakan bahwa Kueng telah menyerahkan dirinya pada sekitar pukul 13.35 waktu setempat.
Baca Juga: Sony Tunda Acara Perilisan PlayStation 5 Menghormati Isu Black Lives Matter
Kueng, Thao, dan Lane semua ditahan dengan uang jaminan yang ditetapkan sebesar satu juta dollar berdasarkan catatan penjara Hennepin.
Keempat petugas menghadapi hukuman maksimum 40 tahun penjara, menurut pengaduan pidana.
Penangkapan dan didakwanya empat polisi itu menjadi fokus unjuk rasa puluhan ribu orang yang turun ke jalanan kota-kota besar AS selama 9 hari terakhir dengan mengusung isu Black Lives Matter.
Baca Juga: Trump Sebut Antifa Sebagai Kelompok Teroris, Apa itu Antifa?