Makassar, Sonora.ID - Masyarakat Kota Makassar diimbau untuk melindungi dan melakukan upaya pencegahan agar anak tidak terpapar virus Corona atau Covid-19.
Seperti disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Andi Tenri Palalo dalam acara talkshow bertajuk Makassar Insight yang digelar SmartFM.
Dia mengatakan, ada puluhan anak di Kota Makassar yang saat ini terpapar Covid-19. Mereka tertular karena tidak menggunakan masker saat keluar rumah.
Baca Juga: Kota Makassar Belum Siap Tetapkan Kebijakan New Normal, Pusat Perbelanjaan dan Mal Tutup
Kasus ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah. Pasalnya, anak-anak selama ini diidentikkan menjadi kalangan yang tidak rentan terpapar.
Tenri menjelaskan salah satu program yang sedang difokuskan pihaknya yakni gerakan masker untuk semua. Sasaran program ini yaitu edukasi kepada orang tua agar terlibat dalam mewajibkan anak-anaknya memakai masker.
Dalam proses ini, DP3A menggandeng Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Provinsi dan Dharma Wanita.
Baca Juga: Hingga Saat Ini, Pemkot Makassar Belum Cairkan Insentif Tambahan untuk Tenaga Medis
"Kita masuk ke lorong-lorong, banyak anak yang kumpul tidak pakai masker, kita tidak peduli. Karena kami sebelumnya berpikir imunnya tinggi. Ternyata, data menunjukkan ada banyak kasus anak yang terpapar Covid-19. Olehnya kami galakkan program masker for all," ujarnya, Kamis 4 Juni 2020.
Tenri Palalo menambahkan pihaknya melibatkan International Organization for Migration (IOM) dalam mendukung program maskerisasi bagi anak. Mitra memberikan bantuan bahan pembuatan dan dijahit oleh warga dan para imigran.
Sementara, Pemerhati anak, Rusdin Tompo memaparkan sejumlah aspek yang menyebabkan kelompok usia anak rentan terpapar Covid-19. Diantaranya naluri mereka untuk ingin mengetahui dan terus bermain.
Selain itu, bentuk ekspresi terhadap orang yang mereka sayangi, seperti ingin dipeluk, dicium dan lainnya. Padahal di tengah pandemi, sikap seperti itu yang harus dihindari.
Fasilitator Sekolah Ramah Anak ini juga menekankan pentingnya edukasi pencegahan terkait kondisi darurat saat ini. Disarankan dengan menggunakan metode yang menyenangkan dan sederhana agar tidak mempengaruhi psikis anak.
Baca Juga: Lagi, Belasan Tenaga Medis di Makassar Terpapar Virus Corona Covid-19
Rusdin mengatakan penyampaian pesan mengenai pandemi Covid-19 pada anak tidak bisa disamakan dengan penyampaian pesan kepada orang dewasa. Sebab pandemi Covid-19 secara tidak langsung dapat membuat anak mengalami kekhawatiran berlebih.
"Anak-anak perlu mendapat perhatian lebih, karena mereka rentan terpapar Covid-19. Kepolosan dan keluguan mereka yang tidak melihat bahaya dan ingin terus bermain menjadi penyebab," ujarnya.
Rusdin menambahkan saat ini semua anak berada di rumah sesuai anjuran pemerintah. Hal tersebut dapat menjadi salah satu kesempatan baik bagi orang tua untuk menyampaikan pesan edukatif tentang Covid-19 di sela melakukan aktivitas keseharian.
Baca Juga: Pemberangkatan Haji 2020 Dibatalkan, Begini Respon Pengelola Bisnis Haji & Umroh