“Setelah melakukan kajian dengan mempertimbangkan banyak hal, termasuk Edaran Dewan Masjid Indonesia dan juga koordinasi dengan Gugus Penanganan Covid-19 Sulawesi Selatan, maka diputuskan, Masjid Al-Markaz kembali memfasilitasi Salat Jumat. Tentu dengan protokol kesehatan yang ketat,” terang Basri.
Basri menjelaskan, protokol kesehatan yang harus dipatuhi setiap jamaah antara lain, wajib mengenakan masker, membawa sajadah sendiri, dan menjaga jarak dalam shaf.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan kerjasama dari jamaah untuk mematuhi protokol kesehatan tersebut.
Baca Juga: Tidak Kenakan Masker di Luar Rumah, Siap-Siap Kena Hukuman Ini
Meski telah dibuka untuk umum, lanjut Basri, namun pengurus Masjid Al-Markaz tidak akan membuka semua pintu akses masuk ke masjid.
Hanya beberapa pintu yang akan dibuka, dengan menempatkan petugas di depan pintu untuk mengontrol jamaah yang datang.
"Untuk pelaksanaan Salat Jumat direncanakan tidak ada sistem bergiliran. Pelaksanaan salat Jumat hanya akan dilakukan hanya satu gelombang saja," tegasnya.
Baca Juga: Mengenal Sosok Kepala Puskesmas di Gowa yang Meninggal Karena Covid-19
Basri menambahkan, Masjid Al-Markaz Al-Islami dalam keadaan normal mampu menampung lebih dari 10 ribu jamaah.
Namun, karena diberlakukan ada jarak antara jamaah dalam shaf, maka diperkirakan jumlah jamaah akan berkurang dari jumlah biasanya.
“Kami mengantisipasinya dengan membuka semua area masjid untuk pelaksanaan salat Jumat, mulai dari lantai satu, lantai dua dan lantai tiga, serta halaman masjid. Di semua area itu, jamaah wajib mengikuti protokol kesehatan yang sudah diatur secara ketat," pungkasnya
Baca Juga: Segera Masuki Era New Normal, Pelindo I Layani Secara Digital