Sonora.ID - Beberapa minggu belakangan ini, diketahui bahwa pertambahan kasus positif corona di Jawa Timur mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Berbagai wilayah di Jawa Timur dengan angka kasus yang tinggi adalah Kota Surabaya dengan sumbangan 3.124 kasus, yang kemudian disusul oleh Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.
Meski Kota Surabaya menduduki peringkat pertama di Provinsi Jawa Timur, namun Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengusulkan kepada Gubernur Jatim untuk menghentikan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya.
Baca Juga: Bertambah Lagi, Data Kumulatif Pasien Sembuh Covid-19 Surabaya Jadi 766 Orang
Pihaknya menyatakan bahwa hal ini dilakukannya demi masyarakat Surabaya masih bisa kembali melakukan kegiatan ekonomi.
Risma menyatakan ekonomi masyarakat di Surabaya harus tetap bergerak agar bisa bertahan hidup di tengah pandemi ini.
“Ini teman-teman lagi membahas hal itu. Mudah-mudahan nanti bisa diterima usulan kita sama Ibu Gubernur,” ungkapnya dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Hingga 5 Juni, Sebanyak 742 Pasien Covid-19 di Surabaya Sembuh
Meski memang angka kasus corona di Surabaya masih tinggi, namun Risma berharap masyarakatnya bisa kembali bekerja karena sudah terlalu lama banyak masyarakat yang tidak bisa bekerja karena kondisi ini.
Mengajukan usul tersebut, Pemkot Surabaya pun menyatakan sudah mempersiapkan protokol kesehatan yang ketat.
Hal ini disiapkan dan harus dilakukan oleh masyarakat ketika PSBB di Surabaya nanti tidak diperpanjang lagi.
Baca Juga: Risma Tuai Pujian Meski Kota Surabaya Jadi Zona Hitam Persebaran Covid-19
Di sisi lain, sejak tanggal 5 Juni 2020 yang lalu, PSBB di Ibu Kota pun sudah beralih pada masa transisi.
Hari ini, 8 Juni 2020, masyarakt DKI JAkarta sudah bisa kembali bekerja dengan ketentuan dan protokol kesehatan yang harus dilakukan.
Bahkan kabar baik juga untuk driver ojek online karena hari ini ojol di Jakarta sudah bisa kembali beroperasi.
Baca Juga: Surabaya Tunggu Pedoman Resmi Kemendikbud Soal Kepastian Tahun Ajaran Baru