"Untuk memutus mata rantai penularan dengan cepat, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tidak hanya melihat pada nilai reproduksi virus Rt yang menjadi perhatian, tetapi juga melihat berbagai parameter lainnya. Misalnya tingkat kasus positif, tingkat kematian, kapasitas rumah sakit yang terisi, tren jumlah test, kesiapan fasilitas dan alat kesehatan, kondisi tenaga kesehatan; pertumbuhan ODP dan PDP dan tingkat kesembuhan pasien," tambah Nurdin Abdullah.
Pemerintah Provinsi Sulsel sudah melakukan massive tracking, Intensive Testing dan Edukasi Aktif yang diistilahkan dengan TRISULA atau Tiga Upaya Pengendalian Covid Sulawesi Selatan.
Upaya-upaya yang dimaksud adalah dengan memisahkan yang sakit dan yang sehat, mencegah ODP menjadi PDP atau gejala ringan menjadi gejala berat karena pemantauan kesehatan yang lebih baik, membentuk Duta Covid-19 sebagai edukator di masyarakat merupakan tujuan dari Program Rekreasi Duta Covid-19 yang menjadi salah satu inovasi andalan dari Pemerintah Provinsi Sulsel.
Baca Juga: Demi Hidup Sehat dan Produktif, Pemkot Makassar Terapkan 'Low Contact and High Immunity'
"Khusus kasus ODP dan OTG yang ada di Kabupaten/Kota hal ini juga menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi dengan mengevakuasi OTG dan ODP di kabupaten ke tempat karantina di beberapa hotel yang disiapkan pemerintah provinsi," bebernya.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah menyelenggarakan kelas edukasi untuk menyiapkan peserta menjadi Duta Covid-19.
Ini sebagai bentuk pemberdayaan dalam mengedukasi masyarakat dalam pencegahan Covid-19 pada saat mereka sudah kembali ke lingkungan masing-masing.
Untuk itu, Nurdin mengajak semua pihak untuk menanamkan sikap optimisme yang dibarengi dengan doa, bahwa Sulsel akan melewati pandemi Covid-19 ini dengan selamat.