“Ini justru malah lebih berat karena di pundak kita terdapat kepercayaan, ayo kita jaga. Tidak boleh lengah dan sembrono. Kalau kemarin sudah disiplin, misalkan sudah cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak, kita harus lebih disiplin lagi ke depannya,” sambungnya.
Menurutnya, setelah PSBB ini tidak diperpanjang, warga diminta untuk tidak 'rea-reo' dan tidak boleh seolah-olah sudah lepas dan terbebas dari pandemi Covid-19.
Sebab, pandemi ini belum selesai dan masih banyak warga Surabaya yang dirawat di rumah sakit, dan tim medis pun masih terus berjuang menyembuhkan pasien yang dirawat di rumah sakit.
“Jangan ditambah lagi, hanya karena kita tidak disiplin. Kita harus selalu disiplin, tolong ini diperhatikan. Saya sudah membuat protokol kesehatan untuk semua tempat, tolong diikuti dan dipatuhi. Dimana pun kita berada, di rumah maupun di perkampungan. Ayo kita perkuat Kampung Wani Jogo Suroboyo untuk menjaga diri kita dan tetangga kita,” tambah Risma.
Baca Juga: Bertambah Lagi, Data Kumulatif Pasien Sembuh Covid-19 Surabaya Jadi 766 Orang
Pihaknya pun memastikan bahwa setelah PSBB ini tidak diperpanjang dan memasuki new normal, maka SOP atau aturan protokol kesehatannya lebih detail di setiap bidangnya.
Menurutnya, semua ini memang terkesan berat, tapi kalau ini tidak dibiasakan, maka warga tidak bisa kerja dan tidak bisa cari makan.
“Sekali lagi ini amanah bagi warga Surabaya, karena itu kita harus jaga kepercayaan dan amanah ini, jangan sampai kita sembrono. Makanya, kalau kita sudah merasakan sakit, segera periksa dan berobat, kita harus menjaga diri kita masing-masing supaya tidak sakit, kalau sakit ya nanti kita tidak bisa kerja untuk cari uang lagi,” pungkasnya.
Baca Juga: Hingga 5 Juni, Sebanyak 742 Pasien Covid-19 di Surabaya Sembuh