IDI Makassar Sesalkan Tudingan Paramedis dan Rumah Sakit Cari Untung

10 Juni 2020 07:30 WIB
Logo Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Logo Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ( IDI)

Makassar, Sonora.ID - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Makassar, Siswanto Wahab, menyesalkan tudingan bahwa paramedis dan rumah sakit menjadikan penanganan Covid-19 sebagai lahan bisnis.

Menurut Siswanto, tudingan tersebut sangat mencederai nama baik profesi tenaga kesehatan maupun pihak rumah sakit.

Pihaknya pun meminta agar aparat kepolisian mengusut tuntas penyebar informasi menyesatkan tersebut.

Baca Juga: Sambut New Normal, IDI Makassar Ingatkan Pemerintah Matangkan Persiapan

"Disebut lahan bisnis untuk diagnosa covid-19, itu tidak benar, tidak berdasar. Kami minta untuk diusut tuntas penyebar informasi seperti itu. Secepatnya harus diselidiki," kata Siswanto Wahab dalam keterangan persnya.

Siswanto pun menduga, akibat kabar itu, warga di sejumlah titik di Makassar menolak  rencana kegiatan rapid test maupun penjemputan pasien yang terindikasi terpapar Covid-19.

Aksi penolakan tersebut ditunjukkan warga dengan cara menutup jalan masuk wilayahnya dan memasang spanduk.

Baca Juga: Ketua IDI Palembang: “Tidak Ada Jaminan, Sembuh Covid-19, Kebal“

Pihaknya pun menegaskan, pihaknya tidak akan mengambil pasien jika berdasarkan pemeriksaan hasilnya negatif.

Namun apabila pasien bersangkutan ternyata positif, maka penularan akan terjadi jika tidak ditangani sesuai protokol Covid-19.

"Kenyataannya tidak ada sampai sekarang masuk dana ke rumah sakit. Tidak ada, gaji semata. Tidak ada yang masuk dana Rp400 triliun yang dijanjikan pemerintah ke rumah sakit. Tanya ke ketua Persi (Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia)," tegasnya.

Baca Juga: Ketua IDI Palembang: “Data Dinas Kesehatan 98 % Ruang Covid Terisi”

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel Ichsan Mustari yang juga juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulsel. 

Ichsan menegaskan, tuduhan tersebut merupakan berita bohong yang tidak patut untuk dipercaya. Ia pun membenarkan jika pemerintah hingga kini belum membayar biaya rumah sakit, khususnya yang menangani pasien covid-19.  Sebab pembayaran harus melalui beberapa proses. 

Baca Juga: Gandeng IDI, Pemkot Bali Gelar Swab Test Masal PMI di Rumah Singgah

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm