Langkah ini dilakukan karena melihat banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaannya dan karena roda perekonomian masih harus terus berputar.
“Kami mencoba merangkum dan merumuskan program paralel agar masyarakat tidak terpapar Covid-19, tetapi juga tidak terpaksa di-PHK,” ungkap Doni.
Pihaknya menyatakan bahwa bersama dengan pemerintah pusat, saat ini Gugus Tugas tengah merancang program untuk tidak menambah jumlah korban PHK.
Baca Juga: PSBB DKI Dilanjut Masa Transisi, Perkantoran Baru Boleh Beroperasi Tanggal 8 Juni
Salah satu bagian dari program tersebut adalah mendata daerah yang memiliki risiko tinggi dan rendah pada virus ini.
Selain itu, pihaknya juga menyebutkan bahwa pemerintah sudah kembali membuka 9 sektor ekonomi yang berisiko rendah namun memberikan dampak yang cukup besar dalam perekonomian masyarakat.
Sektor tersebut adalah perminyakan, pertambangan, industri, konstruksi, pertanian dan peternakan, perkebunan, perikanan, logistik, dan transportasi barang.
Baca Juga: Antisipasi Gelombang PHK, Gubernur Sulsel Bakal Izinkan Mal Buka