Warga Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19, Wagub Sulsel Minta Pemerintah Kota dan Kabupaten Masifkan Sosialisasi

11 Juni 2020 09:50 WIB
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman ( Sonora/Dian Mega S)

Makassar, Sonora.ID - Aksi pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19, beberapa hari terakhir terjadi di sejumlah rumah sakit di Makassar, Sulawesi Selatan. Bahkan sejumlah warga yang terlibat ditangkap oleh aparat penegak hukum (APH).

Olehnya itu, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman memerintahkan Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa, hingga RT dan RW untuk memasifkan sosialisasi ke masyarakat.

Baca Juga: Awas! Membawa Kabur Jenazah Merupakan Tindakan Kriminal, Hukumannya 7 Tahun Penjara

"Termasuk setiap ada program yang akan dilakukan terkait penanganan penyebaran Covid-19. Hal ini agar masyarakat pememahami langkah-langkah yang akan diambil dan kenapa hal itu dilakukan. Juga termasuk penanganan pasien hingga pemulasaran, tolong lakukan dilakukan sosialisasi," pintanya. 

Jika adanya keluhan terkait penanganan Covid-19, lanjutnya, masyarakat bisa menanyakan ke Ketua RT/RW untuk kemudian diteruskan ke Tim Gugus Kota atau Provinsi.

Tak kalah penting, Sudirman  meminta masyarakat untuk menahan diri.

Baca Juga: Lagi, Pihak Keluarga Menolak Jenazah PDP Covid-19 di Makamkan Dengan Prosedure Covid-19

Hal itu dikarenakan, mengambil paksa jenazah adalah tindakan beresiko bagi warga dan bisa menjadi potensi penyebaran jika penanganan tidak melalui protap oleh tenaga kesehatan.

Menurutnya, Covid-19 adalah bencana yang dirasakan oleh seluruh dunia. Pemerintah pun berupaya bekerja keras dalam menekan angka penyebaran.

Apalagi Covid-19, kata dia, bukan hanya mempengaruhi faktor kesehatan. Namun juga ekonomi. Banyaknya masyarakat yang kehilangan penghasilan ataupun pekerjaan.

Baca Juga: Kisah Penggali Kubur Jenazah Positif Covid-19 di Sumsel, Takut Beresiko Jadi Carrier & Habiskan Waktu Lebih Banyak di TPU

"Kami kira tak ada pihak yang merasa senang  dengan kondisi ini, semua ingin bencana segera berlalu," katanya

Di balik masalah ekonomi, lanjutnya, situasi sulit yang saat ini dialami adalah masalah sosial.

"Banyak dari kita tak bisa bertemu keluarga selama berbulan-bulan, itu terasa saat perayaan Idulfitri kemarin," tuturnya.

Baca Juga: Jadi Klaster Baru, Luwu Timur Sumbang Ratusan Kasus Positif Covid-19 di Sulsel

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm