Makassar, Sonora.ID - Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia, mengguncang sektor perekonomian terutama dari sisi konsumsi, korporasi, sektor keuangan dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Kementerian Koperasi dan UMKM merilis data aduan 1.332 UMKM yang tersebar di 18 provinsi mendapat dampak negatif akibat penyebaran Covid-19.
Dari jumlah tersebut, sekitar 69% mengalami penurunan omset penjualan, 9% mengalami kesulitan distribusi barang produksi, 13% mengalami kesulitan dalam akses terhadap modal usaha dan sisanya sekitar 4% mengalami penurunan produksi secara drastis hingga berhenti produksi.
Namun dengan diterbitkannya protokol pemberlakuan kondisi new normal oleh Pemerintah, diharapkan ruang gerak bagi pelaku UMKM mulai terbuka dan aktivitas usaha perlahan mulai kembali normal.
Baca Juga: Pengamat: Pemerintah Harus Buat Strategi Agar UMKM Terus Berjalan di Tengah Pandemi
Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) VII PT Pertamina (Persero), Hatim Ilwan, mengatakan bahwa Pertamina siap mendukung upaya pelaku UMKM untuk bangkit kembali.
"Pertamina melalui Program Kemitraannya akan memberikan stimulus bagi pelaku UMKM berupa bantuan permodalan dengan biaya administrasi yang hanya 3 persen per tahunnya," ungkap Hatim.
Selain itu, lanjut Hatim, Pertamina juga membuat suatu inovasi yang dinamakan Pinky Movement.
Program ini merupakan bagian dari program pembiayaan dan pembinaan kepada UMKM yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan UMKM terutama bagi sektor yang bersentuhan langsung dengan rantai bisnis Pertamina.
Baca Juga: HJKS ke 727, Risma Motivasi Pelaku UMKM Surabaya via Teleconference
"Fokus utamanya adalah UMKM yang dalam menjalankan usahanya menggunakan produk LPG dari Pertamina serta pengusaha LPG 3kg," lanjutnya.
Pinky Movement yang dijalankan ini tidak hanya sekedar bantuan permodalan tetapi juga langkah Pertamina untuk mengedukasi masyarakat agar menggunakan produk LPG yang lebih berkualitas dan sesuai dengan haknya.
Edukasi ke masyarakat diperlukan agar program ini tidak hanya akan memberikan manfaat material bagi masyarakat tetapi juga mengubah mindset masyarakat agar lebih baik.
Sosialisasi program Pinky Movement di wilayah kerja Pertamina MOR VII, kata Hatim, telah dilaksanakan sejak Mei lalu.
"Saat ini telah terkumpul sekitar 100-an lebih UMKM maupun pengusaha LPG 3kg yang tertarik untuk mengikuti program ini," ujar Hatim.
Baca Juga: 'Endorse' Kuliner Bersama UMKM,Beri Donasi Warga Terdampak Covid-19
Sebagian besar permohonan berasal dari Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo. Selain itu, ada juga yang berasal dari Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.
"Selanjutnya, permohonan yang sudah diterima Pertamina akan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku termasuk survey kelayakan usaha," jelas Hatim.
Ke depannya, lanjut Hatim, Pertamina akan melakukan sosialisasi agar semakin banyak UMKM yang merasakan manfaat dari adanya program ini.
Adapun Pinky Movement merupakan program nasional sehingga pelaku UMKM dan pengusaha LPG 3kg dari Sabang sampai Merauke bisa bergabung.
"Pertamina akan mendukung UMKM di Indonesia untuk kembali berdaya dan menjadi motor penggerak roda perekonomian Indonesia," tutup Hatim.
Baca Juga: Dampak Penerapan PSBB, Gubernur: Ekonomi Indonesia Bisa Tetap Eksis dari Krisis 98 Berkat UMKM