Sonora.ID - Dirut PAM jaya Priyatno Bambang Hernowo mengatakan selama pandemi kebutuhan air bersih mengalami perpindahan komposisi konsumsi, dari komersial industri ke konsumsi rumah tangga.
Selama pandemi Covid-19, perilaku hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan memakai masker dan menjaga jarak menjadi keharusan upaya memutus rantai penyebaran virus.
Dirut PAM jaya Priyatno Bambang Hernowo mengatakan kebutuhan akan air bersih terjadi penambahan cukup besar pada tempat cuci tangan juga pada pemasangan wastafel portabel, selain itu kenaikan signifikan terjadi pada proses distribusi melalui mobil tanki baik untuk cuci tangan maupun kios air yg ada di beberapa tempat yang belum mendapatkan jaringan perpipaan.
Baca Juga: Pelaksanaan PSBB Transisi, Pemprov DKI Punya 6 Poin Yang Diperhatikan
Priyatno Bambang juga menyebut selama pandemi ini tidak ada masalah dalam menyediakan air bersih maupun distribusinya.
Namun ada perpindahan dari komposisi konsumsi komersial yang berkurang dan konsumsi rumah tangga bertambah.
Berikut keterangannya saat diskusi virtual bersama waratawan balai kota DKI hari ini.
Baca Juga: Akibat Covid-19, SKK MIGAS Lakukan Penyesuaian Lifting Migas Nasional
"Kemudian membuat komposisi kita, konsumsi kita berpindah. Jadi yang konsumsi komersial dan industri karena PSBB itu kemudian berkurang sementara konsumsi rumah tangganya bertambah. Bahwa untuk hotel dan apartemen komposisinya itu berkurang 5,57% dari sebelum wabah. Rumah tangga sederhana dan rumah tangga perumahan acara signifikan," tutur Priyatno Bambang Hernowo.
Selain itu Priyatno Bambang Hernowo menuturkan penyebab utama kasus peralihan konsumsi air selama masa pandemi.
"Kecenderungannya ada perpindahan komposisi konsumsi dari komersial industri karena PSBB itu ke domestik. Karena kemudian mereka harus WFH dan membatasi pergerakan,"ungkapnya
Lebih lanjut Prayitno Bambang Hernowo menyebut sudah 89% penduduk Indonesia memiliki akses air minum dasar, air minum dari sumber yang terlindungi, kemudian untuk air minum perpipaan sebesar 18%.
Baca Juga: Pemilik Bengkel di Malang Kaget Tagihan Listriknya Rp 20 Juta, PLN: Bisa Dicicil
Sementara itu untuk Jakarta/ Prayitno menyebut 62% masyarakat di Jakarta telah mendapatkan akses layanan air perpipaan/ kemudian 64% masyarakat Jakarta memiliki fasilitas cuci tangan menggunakan sabun dan air di rumah//