Sonora.ID - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) termasuk ke dalam salah satu sektor ekonomi yang ikut terdampak pandemi Covid-19.
Dalam rangka membantu mengembangkan UMKM Indonesia, PT Pertamina (Persero) ikut membantu melalui Program Kemitraan Pertamina.
Saat ini, Program Kemitraan Pertamina ini baru berlaku bagi tujuh sektor, yakni sektor perdagangan, industri, pertanian, jasa, perikanan, perkebunan, dan peternakan.
Vice President (VP) CSR & SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita mengatakan, Program Kemitraan Pertamina ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar bisa menjadi tangguh dan mandiri, khususnya dalam menghadapi pandemi Covid-19 maupun pasca Covid-19.
Dalam Program Kemitraan ini, Pertamina selaku BUMN energi menawarkan konsep pinjaman modal yang berbeda, yakni menggunakan konsep pinjaman modal dengan dana bergulir.
Baca Juga: Digitalisasi Jadi Fokus Utama Pemerintah untuk Selamatkan UMKM
“Sehingga nanti akan ada proses pengembalian dari UMKM sebagaimana layaknya pembayaran kredit pada umumnya. Namun biaya administrasinya sangat rendah yaitu tiga persen,” kata Arya dalam Webinar Radio Sonora yang bertema "Strategi UMKM Indonesia Bangkit Pasca Corona", Sabtu (13/6/2020).
Arya menyebutkan, pihaknya tidak akan mengambil keuntungan dari pinjaman modal tersebut, melainkan revolving fund yang akan berdampak dalam membantu UMKM yang lainnya.
“Pertamina sudah menjalankan program kemitraan ini sejak tahun 1993 dan sudah lebih dari 62.000 pelaku UMKM yang bergabung dan berhasil menjalankan usahanya. Jika dilihat dari hitungan rupiahnya, sejak tahun 1993 kami telah menyalurkan Rp3,5 triliun,” jelas Arya.
Tidak berhenti pada penawaran pinjaman modal, dalam Program Kemitraan Pertamina, nantinya para mitra binaan akan mendapatkan program assistance, community development, serta bussines & skill development.
Pendampingan yang akan didapatkan oleh para mitra binaan juga beragam, diantaranya adalah sebagai berikut.
Baca Juga: Pertamina Dorong Kebangkitan UMKM Lewat Program Pinky Movement
Sertifikasi
Pendampingan sertifikasi ini akan sangat membantu bagi UMKM, misalnya bagi mereka yang bergerak di bidang kuliner.
Sebagai mitra, Pertamina akan memfasilitasi UMKM untuk bisa mendapatkan sertifikasi halal, BPOM, atau lain sebagainya.
E-learning
Arya membeberkan jika pihaknya telah membuat metode belajar online untuk pelaku UMKM agar bisnisnya dapat berjalan dengan lancar dengan sesuai yang diharapkan.
Kurikulum UMKM
Mitra binaan nantinya akan mendapatkan kurikulum UMKM yang berisikan tentang pelatihan-pelatihan yang bisa dipelajari oleh pelaku bisnis.
Publikasi & UMKM On Air
Nantinya mitra binaan akan menjalani beberapa wawancara radio dan televisi untuk membantu promosi usaha mereka.
Baca Juga: Pengamat: Pemerintah Harus Buat Strategi Agar UMKM Terus Berjalan di Tengah Pandemi
RKB/ Pertamina UMKM Center
Untuk tahun 2019, Pertamina telah membangun 29 Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang tersebar di beberapa daerah.
“Harapannya Pertamina UMKM Center ini bisa menjangkau pelaku-pelaku UMKM yang berada di wilayah tertentu,” katanya.
Sinergi Kemitraan Strategis
UMKM tak hanya membutuhkan pinjaman modal, pelatihan, atau pendampingan. Tapi UMKM juga membutuhkan bisnis matching, di mana nantinya pelaku bisnis dapat bertemu dengan ekosistem atau jaringannya untuk bisa menembus pasar lokal dan luar negeri.
Youthpreneur
Pertamina juga sangat gencar menggalakan untuk pengusaha muda yang ingin berbisnis.
Digitalisasi UMKM
Arya menyebutkan pihaknya sangat membantu program pemerintah untuk bisa bergerak ke sektor digital, terlebih dalam hal pemasaran.
Creating shared value
Pelaku UMKM akan didorong oleh mitra untuk bisa menjadi lebih independen dan percaya diri.
Hal itu bisa dilakukan dengan tidak selalu menggunakan barang-barang yang bersubsidi.
Pertamina SME 1.000
Pelaku UMKM akan difasilitasi dengan berbagai informasi terkait mitra-mitra unggulan Pertamina.
Sehingga setiap mitra binaan bisa bertukar informasi dengan jaringan atau ekosistemnya.
Baca Juga: HJKS ke 727, Risma Motivasi Pelaku UMKM Surabaya via Teleconference