Surabaya, Sonora.ID - Stigma negatif bagi pasien terkonfirmasi Covid-19 di tengah masyarakat mulai berkurang.
Warga Surabaya menyambut hangat kepulangan pasien Covid-19 seusai menjalani karantina di rumah sakit maupun di Hotel Asrama Haji.
Bahkan, di beberapa kampung di Surabaya melakukan penyambutan dengan terbangan pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh dan baru pulang dari karantina itu.
Salah satunya yang dilakukan oleh warga Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambak Sari, Surabaya. Tepatnya di Kampung Rathu (Rangkah Buntu).
Saat itu, pasien yang sembuh itu tampak terkejut melihat tetangganya menyambut kepulangannya dengan penuh haru dan suka cita.
Baca Juga: Surabaya Bentuk Ribuan Kampung Tangguh, Pangdam V Brawijaya Puji Wali Kota Risma
Sebagian dari mereka ada yang membawa selembaran kertas dengan tulisan “Selamat Datang Kembali di Kampung Rahthu”, ada pula yang sibuk mengabadikan momen itu melalui gawainya masing-masing.
Bahkan, warga juga ada yang sholawatan sembari terbangan menyambut datangnya pasien yang baru saja melewati masa karantina itu.
Tidak ketinggalan, warga yang mengumandangkan sholawatan sambil mengenakan masker itu berdiri berbaris sesuai dengan protokol kesehatan.
Mereka melakukan penyambutan mulai dari depan gang hingga persis berada di depan rumahnya.
Suasananya semakin meriah ketika pasien sembuh itu mulai turun dari mobil ambulance dan melihat momen penyambutan itu. Ia pun tak kuasa menahan air matanya.
Apalagi, penyambutan itu tidak hanya dilakukan oleh warga, namun disambut pula oleh camat dan jajarannya, jajaran kelurahan, RT/RW, personel Babinsa dan Babinkamtibmas, bahkan Kepala Puskesmas Rangkah pun juga ikut menyambut kedatangan mereka.
Baca Juga: Balai Kota Surabaya Dilengkapi Thermal Scanner Pendeteksi Suhu Tubuh
Saat itu, pasien sembuh yang disambut dengan terbangan itu adalah Indah dan anaknya, Farel.
Mereka mengaku lega dan teramat bahagia lantaran sudah kembali pulang ke rumahnya.
Ia juga mengakui selama berada di Hotel Asrama Haji segala kebutuhannya dipenuhi oleh petugas dan mendapatkan pelayanan yang sangat baik.
“Senang bisa sehat. Selalu dikasih apa yang dibutuhkan. Lega sekali sudah ada di rumah,” kata Indah, warga Tambak Sari yang baru pulang.
Indah pun menyampaikan terimakasih banyak kepada Wali Kota Surabaya dan jajarannya yang telah peduli dan merawatnya hingga akhirnya dia bisa sembuh bersama anaknya itu.
Baca Juga: Transisi Menuju Normal Baru, Surabaya Berlakukan Perwali 12 Protokol Kesehatan
Pada malam itu, Ketua RW 6 Kelurahan Rangkah, Sigit mengatakan momen tersebut menjadi bukti bahwa warga dapat melawan Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.
Ia juga menyampaikan penyambutan ini sebagai bentuk rasa syukur atas kembali pulangnya warga setelah menjalani karantina meskipun dengan cara yang sederhana.
“Kita membuat sambutan yang sederhana tapi luar biasa. Bahwa ini kuasa Tuhan, kuasa Allah,” kata Sigit.
Sigit menjelaskan, saat melepas warga untuk menjalani karantina, ia bersama tetangga lainnya melepas kepergian pasien dengan penuh isak tangis.
Namun, tangisan itu terbayar sudah ketika warga yang sempat terkonfirmasi itu akhirnya pulang usai menjelani perawatan dengan status sembuh.
Baca Juga: Balai Kota Surabaya Dilengkapi Thermal Scanner Pendeteksi Suhu Tubuh
“Ini seperti Hari Raya Idul Fitri. Kita seperti menyambut hari kemenangan. Lega, bahagia. Itu rasanya,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Tambak Sari Ridwan Mubarun menegaskan tujuan penyambutan ini agar warga yang baru pulang dari karantina itu bisa percaya diri dan dapat kembali berkumpul seperti sediakala.
“Ini juga salah satu upaya kita dalam menghapus stigma masyarakat agar tidak mengucilkan warga yang baru sembuh dari wabah global ini. Jadi, kita ikut peduli dan melindungi warga itu. Ini bentuk kepedulian kami kepada saudara-saudara kita yang baru sembuh itu. Kita terima dengan senang hati, kita juga ikut gembira mereka sudah sembuh,” kata Ridwan.
Baca Juga: Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19, Risma Tandatangani Komitmen Bersama
Menurutnya, meskipun pasien-pasien ini sudah dinyatakan sembuh, akan tetapi mereka tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Seperti jaga jarak, mengenakan masker dan selalu menjaga imunitas tubuhnya.
“Kemudian cuci tangan itu wajib. Tidak boleh berpelukan. Jadi bukan berarti saat sudah sembuh melupakan itu, Kita harus tetap memperhatikan protokol kesehatan,” pungkasnya.