Sonora.ID - Pandemi Covid19 membawa dampak besar pada aspek sosial-ekonomi. Seiring pemberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), mobilitas penduduk menjadi terbatas dan mengakibatkan proses produksi di sektor riil berkurang karena sebagian besar pekerja diminta bekerja dari rumah.
Masyarakat yang bekerja pada sektor industri pariwisata, industri manufaktur, sektor perdagangan, dan sektor konstruksi menjadi terdampak.
Terlebih bagi UMKM dan pelaku ekonomi informal yang pendapatan usahanya berputar secara harian. Hal ini mengisyaratkan besarnya ancaman Covid-19 bagi kehidupan masyarakat dan perlu menjadi perhatian bersama.
Baca Juga: Pertimbangkan PSBB Tahap Ketiga, Gubernur Sulsel Minta Protokol Kesehatan Diperketat
“Memperkuat budaya literasi masyarakat menjadi salah satu upaya kita agar mampu bangkit dari keterpurukan. Hal ini penting karena literasi sebagai bentuk cognitive skills memiliki peran besar dalam upaya pemulihan sosial-ekonomi masyarakat pasca Covid-19,” ujar Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas, Hadiat, Senin, (15/6).
Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando, menyatakan peran literasi dalam mewujudkan masyarakat sejahtera sudah dilakukan perpustakaan melalui transformasi layanan berbasis inklusi sosial.
"Jelang tatanan kenormalan baru, perpustakaan menyiapkan konsep yang selaras dengan kondisi terkini. Sesuai arahan Presiden untuk menyusun tatanan kehidupan baru yang mendukung produktivitas kerja, namun tetap memprioritaskan faktor kesehatan dan keselamatan kerja,” ujar Syarif
Baca Juga: Pertamina Berencana Hapus Premium, Pertalite, dan Solar karena Tak Ramah Lingkungan
Literasi memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing bangsa.
Dalam RPJMN 2020-2024 pembangunan SDM ditempuh melalui 3 (tiga) pilar utama, yaitu: pertama, meningkatkan kualitas layanan dasar dan perlindungan sosial; kedua, meningkatkan produktivitas; dan ketiga, pembangunan karakter melalui revolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila, pemajuan dan pelestarian kebudayaan, moderasi beragama, serta budaya literasi, inovasi, dan kreativitas.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Kementerian PPN/Bappenas bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI menyelenggarakan Webinar bertajuk 'Bangkit dari Pandemi dengan Literasi' pada Rabu, 17 Juni 2020 pukul 15.00 WIB melalui aplikasi telekonferensi zoom, yang juga akan disiarkan secara live streaming melalui Youtube Perpustakaan Nasional RI.
Baca Juga: Tekan Kepadatan Lalu Lintas, Anies Baswedan Fasilitasi Bus Warga Bogor
Webinar ini akan difokuskan pada pembahasan isu literasi dalam mendukung pembangunan sosial-ekonomi di masa pandemi.
Adapun narasumber yang dihadirkan dan pokok bahasan terdiri dari Muhammad Syarif Bando (Kepala Perpustakaan Nasional), Tema: Kenormalan Baru Perpustakaan dan Pemulihan Sosial Ekonomi. Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta) Tema: Literasi untuk Meningkatkan Kualitas SDM dan Kesejahteraan. Helmy Yahya (Praktisi Media) Tema: Literasi Digital dalam Kenormalan Baru. Suprawoto (Bupati Magetan, Jawa Timur) Tema: Penguatan Literasi Daerah untuk Penanggulangan Dampak Covid-19.
Sebagai Keynote Speech akan disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dan Pengantar Webinar oleh Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Subandi Sardjoko.
Webinar akan dimoderatori oleh Retno Pinasti selaku Pemimpin Redaksi SCTV dan Indosiar. Webinar akan dihadiri oleh sekitar 1.000 peserta yang terdiri dari perwakilan kementerian/lembaga, pemerintah daerah (Bappeda dan dinas perpustakaan), akademisi, pegiat literasi dan masyarakat umum.
Baca Juga: 14 TKI Asal Gowa Jalani Pemeriksaan Kesehatan Ketat