Sonora.ID - Belakangan ini istilah buzzer sedang trending setelah kasus Bintang Emon yang difitnah mengonsumsi narkoba oleh akun-akun yang disebut buzzer di sosial media Twitter.
Buzzer juga bisa disebut sebagai pendengung. Aktivitas buzzer sudah hadir sejak lama, namun kini semakin banyak karena perkembangan teknologi dan sosial media yang dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi.
Dalam konteks media sosial, arti buzzer adalah orang yang dibayar untuk mempromosikan, mengkampanyekan, atau mendengungkan sesuatu, baik itu produk atau isu tertentu melalui postingan di akun media sosialnya.
Baca Juga: Selain Chris Evans, 3 Seleb Ini Juga Baru Memiliki Akun Instagram
Buzzer bisa digunakan untuk komunikasi pemasaran sebuah produk, jasa, hingga politik.
Buzzer adalah orang yang memiliki pengaruh tertentu untuk menyuarakan sebuah kepentingan. Mereka bisa bergerak sendirinya untuk menyuarakan hal tertentu atau ada imbal baliknya.
Cara menyuarakannya pun bisa secara langsung atau secara anonim. Berikut ini ciri-ciri dan kriteria buzzer seperti yang dilansir dari laman Tribunnews.com:
Baca Juga: Minta Jokowi yang Tanggung Jawab Soal Banjir, Novel: Buzzer Bayaran Stop Bully Anies
Ciri-ciri buzzer:
Baca Juga: Kerja Keras Tangani Pasien, Dokter Handoko Gunawan Terbaring di ICU
Kriteria buzzer
Pengguna media sosial yang berminat menjadi buzzer harus memenuhi beberapa kriteria tertentu agar dapat bekerja dengan maksimal. Misalnya:
Memiliki Banyak Followers
Pengguna media sosial dengan banyak followers yang aktif kemungkinan besar akan dihubungi oleh perusahaan tertentu untuk membantu kampanye suatu produk atau isu tertentu.
Selain memiliki banyak followers, tentu saja pihak pengiklan akan memperhatikan tingkat respon followers terhadap setiap postingan di media sosial.
Baca Juga: Beredar Foto Pesawat Baru Kepresidenan, Seperti Apa Tampilannya?
Mudah Dihubungi
Percaya atau tidak, para buzzer pada umumnya memiliki waktu kerja yang sangat panjang setiap harinya.
Bahkan ketika sedang istirahat para buzzer harus bisa dihubungi oleh calon klien mereka.
Selain mudah dihubungi, buzzer juga harus menyempatkan diri untuk membalas atau merespon komentar yang masuk.
Baca Juga: Foto dr Tirta di Holywings Viral, Reza 'Arap': Masker Mah Gimmick
Anger Management yang Baik
Menjadi seorang buzzer harus dapat mengendalikan emosi dan mood dengan sangat baik.
Setiap postingan di media sosial pasti ada pro dan kontra, bahkan ada saja komentar negatif yang memancing amarah.
Para buzzer sukses umumnya memiliki anger management yang baik sehingga dapat merespon pertanyaan dan komentar dengan cara positif.
Baca Juga: Kronologi Video Viral Kepala SMKN 1 Garut yang Bawa Senjata Api
Bertanggungjawab dan Berkomitmen
Ketika memutuskan menerima kontrak dari klien, maka seorang buzzer harus bertanggungjawab dan berkomitmen untuk menjalankannya sepenuh hati.
Kepuasan klien menjadi hal yang sangat penting bagi keberhasilan seorang buzzer, sehingga para buzzer biasanya mengupayakan konten yang diposting mendapatkan Word of Mouth yang lebih besar.
Baca Juga: Soal Foto Viralnya di Holywings, dr Tirta: Itu untuk Edukasi Masker
Memiliki produck knowledge
Sebelum membuat konten, para buzzer harus memiliki pengetahuan yang baik tentang suatu produk atau isu tertentu yang akan dipromosikan di media sosial.
Dengan product knowledge yang baik, maka buzzer dapat menjelaskan produk atau isu tertentu yang diangkat sehingga menghasilkan dampak yang lebih besar.
Baca Juga: Pelaku Dihukum Satu Tahun Penjara, Novel Baswedan: Saya Miris Hukum di Indonesia