Dengan pendekatan literasi sebagai praxis social, perpustakaan memfasilitasi masyarakat para pemustaka untuk dapat memahami dan mentransformasikan pengetahuan dan informasi yang diperoleh dengan kegiatan nyata untuk mengatasi persoalan hidup untuk tetap produktif dan meningkatkan kesejahteraan menghasilkan beragam inovasi meski dalam kondisi pandemi.
Pemulihan sosial ekonomi masyarakat dampak pandemi akan lebih cepat dengan adanya pusat-pusat layanan literasi sampai ke tingkat desa.
Perpustakaan desa atau taman bacaan masyarakat dapat berperan sebagai pusat informasi dan pengetahuan, sekaligus sebagai pusat pemberdayaan masyarakat berbasis literasi untuk menggerakkan masyarakat bangkit dari keterpurukan.
Baca Juga: iPusnas Hadirkan Perpustakaan Daring Tanpa Batas Untuk Masyarakat
"Upaya penguatan literasi terus dilakukan pemerintah, antara lain kebijakan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk meningkatkan partisipasi dan pelibatan masyarakat dalam berbagai kegiatan pemberdayaan berbasis literasi," kata Kepala Bappenas.
Lalu kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik untuk meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan umum provinsi dan kabupaten/kota.
Selanjutnya mendorong pemanfaatan dana desa untuk pengembangan perpustakaan desa dan taman bacaan masyarakat sebagai pusat pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga: Anggaran Dipotong 30,9 %, Perpusnas Siap Ubah Strategi Kerja