Kepala Bappenas: Kemampuan Literasi yang Baik Cenderung Lebih Siap Menghadapi Dampak Buruk Pandemi Covid-19

17 Juni 2020 19:34 WIB
 Kepala Perpusnas M Syarif Bando
Kepala Perpusnas M Syarif Bando ( )

Sonora.ID - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa menegaskan perlunya memperkuat budaya literasi masyarakat sebagai salah satu upaya agar mampu bangkit dari keterpurukan.

Hal ini penting karena literasi sebagai bentuk cognitive skills, memiliki peran besar dalam upaya pemulihan sosial-ekonomi masyarakat pasca Covid-19.

“Masyarakat dengan kemampuan literasi lebih baik cenderung akan lebih siap menghadapi dampak buruk pandemi. Ini karena mempengaruhi sikap seseorang dalam menentukan respons terhadap suatu persoalan. Kepanikan masyarakat timbul sebagai reaksi spontan yang sering dipicu oleh informasi tidak benar (hoax) yang beredar luas. Masyarakat dengan tingkat literasi tinggi akan selalu melakukan konfirmasi atas kebenaran informasi yang diperoleh,” jelas Monoarfa dalam pidatonya.

Baca Juga: Literasi Buat Masyarakat Tetap Kreatif dan Produktif di Era New Normal

Masyarakat dengan kemampuan literasi terkait informasi kesehatan yang lebih baik cenderung akan lebih sadar terhadap rentannya kondisi pandemi.

Mereka akan mampu mendeteksi gejala secara mandiri, lancar dalam berkomunikasi dengan tim medis, sehingga selalu siap melindungi diri seperti konsumsi obat secara tepat guna dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Suharso menyatakan bahwa dengan paradigma literasi sebagai praxis social, perpustakaan seyogyanya tidak hanya menjadi tempat meminjam dan membaca buku, melainkan dapat menjadi pusat pengetahuan dan informasi, serta pusat pembelajaran bersama masyarakat melalui peer learning activities dan berbagai kegiatan pelatihan kecakapan hidup berbasis literasi.

Baca Juga: Webinar Perpusnas dan Bappenas: Bangkit dari Pandemi dengan Literasi

Dengan pendekatan literasi sebagai praxis social, perpustakaan memfasilitasi masyarakat para pemustaka untuk dapat memahami dan mentransformasikan pengetahuan dan informasi yang diperoleh dengan kegiatan nyata untuk mengatasi persoalan hidup untuk tetap produktif dan meningkatkan kesejahteraan menghasilkan beragam inovasi meski dalam kondisi pandemi.

Pemulihan sosial ekonomi masyarakat dampak pandemi akan lebih cepat dengan adanya pusat-pusat layanan literasi sampai ke tingkat desa.

Perpustakaan desa atau taman bacaan masyarakat dapat berperan sebagai pusat informasi dan pengetahuan, sekaligus sebagai pusat pemberdayaan masyarakat berbasis literasi untuk menggerakkan masyarakat bangkit dari keterpurukan.

Baca Juga: iPusnas Hadirkan Perpustakaan Daring Tanpa Batas Untuk Masyarakat

"Upaya penguatan literasi terus dilakukan pemerintah, antara lain kebijakan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk meningkatkan partisipasi dan pelibatan masyarakat dalam berbagai kegiatan pemberdayaan berbasis literasi," kata Kepala Bappenas.

Lalu kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik untuk meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan umum provinsi dan kabupaten/kota.

Selanjutnya mendorong pemanfaatan dana desa untuk pengembangan perpustakaan desa dan taman bacaan masyarakat sebagai pusat pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga: Anggaran Dipotong 30,9 %, Perpusnas Siap Ubah Strategi Kerja

Terakhir perluasan kegiatan pembudayaan gemar membaca di daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar dengan melibatkan para pegiat literasi di daerah.

Bupati Magetan (Jawa Timur), Suprawoto mengatakan pihaknya melakukan penguatan literasi daerah di tengah pandemi. Ia mencontohkan adanya penyerahan paket buku dari Dinas Arpus Magetan dan perpustakaan keliling. Lalu himbauan membeli produk petani (buah dan sayur) dan peternak lokal (susu dan telor).

Baca Juga: Perpusnas RI: Indonesia One Search Meningkat Selama Pandemi Covid-19

"Semua kegiatan dilakukan di rumah seperti belajar, guru berkunjung ke rumah didik peserta didik, belanja dari rumah dan ibadah di rumah. Lalu bakti sosial seperti peresmian Warung Gotong Royong (WGR) yang hingga kini sudah mencapai 75 untuk bantuan bagi warga terdampak dan peduli kondisi pandemi," urai dia.

Webinar juga mengundang pembicara lainnya seperti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang membahas Literasi untuk Meningkatkan Kualitas SDM dan Kesejahteraan. Ada juga Pemerhati Literasi dan Media, Helmi Yahya yang membahas sudah peluang literasi digital dalam kenormalan baru.

Baca Juga: Muhammad Syarif: Pemotongan Anggaran Perpusnas Berimbas Pada Anggaran Rancangan Big Data dan Konten Digital Bagi Perguran Tinggi

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm