Surabaya, Sonora.ID - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK) menegaskan kesiapan PMI membantu proses terapi plasma darah untuk pasien Covid-19 di Provinsi Jawa Timur.
Hal itu disampaikan JK saat bertemu dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Rabu (17/06/2020).
JK mengatakan, nanti mekanismenya adalah kerjasama antar pihak Rumah Sakit (RS) dan PMI.
Pihak PMI yang menyediakan darahnya, kemudian pihak RS yang mengelola atau memisahkan antara darah dan plasmanya.
Baca Juga: Selama PSBB, BPS Jatim Mencatat Nilai Ekspor Komoditas Covid-19 Lebih Mendominasi
"PMI siap membantu penyediaan plasma yang sudah diseleksi, kemudian dikerjakan di Rumah Sakit," kata JK.
Pihaknya mengatakan, PMI Jawa Timur sudah melakukan kerjasama ini untuk membantu tim dokter guna terapi plasma darah atau plasma convalescent kepada pasien Covid-19.
Sementara itu, Gubernur Khofifah menuturkan bahwa PMI Pusat melalui JK juga telah meminta PMI Jawa Timur untuk turut membantu.
Terlebih dengan lengkapnya perlengkapan terkait donor di PMI, dirinya menyebut bahwa kerjasama ini akan sangat membantu.
Baca Juga: Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi Jawa Timur ke Kota Surabaya Masih 12,28 Persen
"Pak JK memberikan arahan agar PMI bisa membantu itu, karena peralatan yang lengkap memang ada di PMI," kata Khofifah.
Terkait terapi plasma darah, Khofifah menambahkan telah diperoleh 22 orang pendonor. Jumlah tersebut akan terus diupdate sesuai dengan perkembangan di rumah sakit.
Terapi plasma darah ini dikhususkan bagi pasien Covid-19 yang terkategori berat dan sangat berat atau pasien yang perawatannya memerlukan ventilator.
Baca Juga: Per 12 Juni, Jadi Recovery Rate Tertinggi Jatim dalam Dua Bulan Terakhir
Selain mendukung proses donor plasma darah, kedatangan JK ini juga menjadi bagian untuk berbagi ilmu dan pengalaman PMI pusat kepada Jawa Timur.
Mengutip arahan dari Ketua Umum PMI, Gubernur Khofifah mengingatkan masyarakat untuk terus disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.
"Seperti arahan pak JK, mencegah lebih penting daripada mengobati maka disiplin merupakan kunci pencegahan penyebaran Covid- 19," ungkapnya.
Turut hadir dalam silaturahmi, Ketua PMI Jatim Imam Utomo, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Sekdaprov Heru Tjahjono beserta jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.