Sonora.ID - Tiga bulan sudah banyak karyawan di Indonesia dianjurkan untuk bekerja dari rumah atau yang dikenal dengan istilah work from home atau WFH.
Dalam jangka waktu tersebut, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo menyatakan bahwa pihaknya akan mengurangi jumlah Aparatur Sipil Negara atau ASN.
Kebijakan tersebut diambil berdasarkan evaluasi yang dilihat oleh Tjahjo bahwa banyak ASN yang tidak produktif selama bekerja dari rumah atau WFH.
Baca Juga: Kurangi Kepadatan Jakarta, Anies Terapkan Jam Kerja Khusus Untuk ASN
Dengan demikian, pihkanya menyatakan perlu adanya strategi untuk mengurangi ASN yang tidak produktif tersebut.
“Perlu strategi untuk mengurangi yang tidak produktif ini secara bermartabat,” ungkapnya.
Pihaknya menyatakan bahwa banyaknya ASN yang tidak produktif tersebut tidak menyelesaikan pekerjaan yang sudah menjadi tanggungjawabnya.
Baca Juga: Diduga Melanggar Netralitas ASN, Keponakan Mentan Diperiksa Inspektorat Sulsel
Hal tersebut kemudian membebankan ASN lain yang masih mengerjakan tanggungjawabnya dan terpaksa menutupi pekerjaan rekannya yang tidak produktif tersebut.
“Kelompok yang produktif dalam masa WFH ini menjadi banyak pekerjaannya. Mereka terpaksa mengerjakan pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan oleh kelompok yang tidak produktif tadi,” jelasnya menambahkan.
Baca Juga: ASN di Semarang Positif Covid-19, Ruang Kerja Disemprot Disinfektan
Dalam kesempatan yang sama, pihaknya juga menekankan bahwa memang Indonesia saat ini kelebihan ASN yang tidak diperlukan.
Namun di sisi lain, Indonesia juga sangat membutuhkan ASN karena kekurangan tenaga di divisi yang dibutuhkan.
“Too many, but not enough. Perlu adanya perubahan drastis dalam format kebutuhan kompetensi untuk rekrutmen ke depan,” tambahnya.
Baca Juga: Cair Akhir Tahun, Segini Besaran Gaji ke-13 PNS, TNI, Polri & Pensiunan
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, dengan judul ‘Banyak ASN yang Tak Produktif Selama WFH, Tjahjo Berencana Menguranginya’.