Hal ini mengingat tren kasus positif yang meningkat juga dibarengin dengan peningkatan kasus lainya seperti Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Perawatan (PDP).
“Jadi begini, OTG, ODP dan PDP berpeluang sembuh, namun juga berpeluang menjadi positif Covid-19, sehingga mata rantai penyebaran pos inilah yang harus kita putus bersama, yang positif kita rawat secara medis untuk mendukung kesembuhan, namun penyebaran lanjutan harus diputus, hal ini dapat dilaksanakan dengan penerapan Protokol Kesehatan Masyarakat,” kata Dewa Rai.
“Selain itu, masyarakat yang merasa memiliki kontak dengan kasus Covid-19, mulai dari OTG, ODP, PDP dan Pasien Positif serta yang sedang sakit atau bergejala, alangkah baiknya langsung melaksanakan isolasi mandiri dirumah, dan harapan utamanya adalah percepatan penanganan Covid-19, namun demikian jiika ditemukan kasus positif, jumlah OTG, ODP dan PDP bisa ditekan, atau bahkan nol,” imbuh Dewa Rai.
Baca Juga: Update, Kasus Positif Covid-19 di Kota Denpasar Bertambah 36 Orang
Pihaknya mengatakan bahwa pelaksanaan tes masif akan semakin banyak menemukan kasus. Namun demikian dengan penerapan Protokol Kesehatan Masyarakat (PKM) ini diharapkan kasus Covid-19 di masyarakat semakin sedikit ditemukan.
Kalaupun terjadi kasus positif karena kontak erat, mereka tidak menularkan lebih lanjut, dan mata rantai bisa diputus.
“Jadi selama tes masif ini terus digencarkan, masyarakat diimbau untuk menerapkan Protokol Kesehatan Masyarakat (PKM), dan melaksanakan isolasi mandiri jika merasa pernah kontak dengan OTG, ODP, PDP dan Pasien Positif serta yang sedang sakit atau bergejala, serta selalu jaga imunitas tubuh, sehingga tidak merugikan banyak orang, khususnya tetangga sekitar, bahkan satu wilayah, inilah yang harus kita sadari bersama sebagai masyarakat,” harap Dewa Rai.
Baca Juga: Tetapkan PKM Wilayah, Kelurahan Renon Gencarkan Sosialisasi Protokol Kesehatan Berniaga