Palembang, Sonora.ID – Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Palembang, Isnaini Madani mengakui hal paling sulit yang dihadapi sektor pariwisata bukanlah membuka kembali tempat hiburan, tetapi mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk berlibur dan berkreasi.
“Kita akui membuka kembali tempat hiburan bukanlah hal tersulit yang dihadapi sektor pariwisata, tetapi hal yang tersulit saat ini adalah membuat pola pikir dan pandangan masyarakat maupun wisatawan lokal atau interlokal, menjadi tidak trauma untuk berlibur dan berekreasi,” katanya, Rabu (17/06) kemarin.
Ia mengakui, menghapus stigma seperti tidak adanya keamanan di sektor pariwisata hiburan itu sulit.
Baca Juga: Antisipasi Karhutla, Dinas Kehutanan Sumsel Tingkatkan Kapasitas Regu Pemadam
“Kita tahu sendiri bahwa pendapatan pariwisata banyak disumbangkan dari tempat hiburan. Namun seperti yang terlihat sekarang meskipun ada yang berwisata, tapi tidak banyak yang menginap,” katanya.
Menurutnya, sektor pariwisata harus memunculkan ide dan inovasi baru di keadaan sekarang, dan mengambil langkah berbeda dari sebelumnya. Sehingga industri hiburan harus optimistis menghadapi keadaan.
“Walaupun pendapatan tergantung dari kedatangan wisatawan, paling tidak kita sudah menjaga diri dengan screening pintu masuk di bandara. Apalagi jadwal penerbangan mulai merangkak naik. Maka dari itu, silakan pariwisata menggeliat kembali dengan tanpa trauma,” tutupnya.
Baca Juga: Tingkat Stres PDP Tinggi, Pemkab Muba Dirikan Perkemahan Sebagai Tempat Isolasi
Selain itu, menurutnya sektor pariwisata dinilai akan menjadi industri terakhir yang akan pulih atau kembali stabil seiring pertumbuhan ekonomi daerah, pasca pandemik COVID-19 berakhir nanti.
Isnaini mengakui, akibat banyaknya larangan dari Pemerintah, sektor pariwisata merupakan segmen paling terdampak di tengah penyebaran wabah corona.
Ditambah lagi rata-rata kebijakan dalam aturan banyak yang tidak boleh dilakukan dan semuanya berada di sektor wisata, hal ini tentunya berdampak signifikan terhadap sektor pariwisata
“Inilah yang membuat sektor pariwisata terdampak. Sehingga kami menilai sektor ini bakal paling terakhir bangkit, karena masyarakat juga lebih mementingkan kebutuhan sehari-hari dulu dibandingkan memilih kreasi,” katanya.
Baca Juga: Bupati Bayuasin: New Normal Bukan Deklarasi Untuk Bereforia di Mall
Oleh karena itu, sebagai langkah supaya sektor pariwisata segera membaik, lanjut Isnaini, pihaknya akan menggandeng pihak-pihak kreatif dalam pembuatan video, dan menunjukkan warga Palembang disiplin menerapkan protokol kesehatan di berbagai tempat.
“Memberikan promosi konten industri pariwisata, kalau daerahnya siap dan sudah aman dikunjungi. Kemudian membuatkan video terkait protokol kesehatan yang ketat. Kami sudah mulai dengan PHRI dan insan kreatif untuk menampilkan pariwisata di setiap subsektor. Contohnya di toko oleh-oleh, bioskop, tempat karoke dan lokasi hiburan lainnya dan ini segera diviralkan,” tutupnya.
Baca Juga: Hasil Uji Swab Lab di Sumsel Terkesan Lambat, IDI: Harus Dimaklumi