Semarang, Sonora.ID - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi terus memperketat protokol kesehatan di lingkungan Balaikota Semarang meskipun sejumlah ASN Pemerintah Kota Semarang yang dinyatakan terpapar Covid-19 mulai sembuh.
“Sejumlah aturan sudah dan akan terus diperketat di lingkungan Balaikota Semarang. Mulai dari penjadwalan 50% ASN yang masuk bekerja di kantor, hingga pembenahan sejumlah ruangan dinas,” ujarnya , Rabu (17/6/2020) lalu.
Pembenahan di setiap ruang ASN diatur dengan mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19, seperti jarak antar meja minimal 1,5 meter, memasang sekat mika antar meja, memasang tombol kaki untuk lift serta menempatkan detector suhu tubuh otomatis di lobi Balaikota yang merupakan satu-satunya akses maju menuju Gedung Moch. Ichsan.
Dengan berbagai protokol kesehatan yang diterapkan, maka hanya pengunjung atau ASM dengan temperatur normal yang diperbolehkan masuk ke kantor di lingkungan Balaikota.
Baca Juga: Per 1 Juli, ASN di Pemerintah Kota Banjarmasin Dilarang Cuti
Selain itu, fasilitas cuci tangan juga diperbanyak guna memudahkan para pengunjung dan ASN mencuci tangan sebelum memasuki wilayah Balaikota.
Hendi menegaskan untuk pengaturan jam kerja maksimal 50% ASN akan bekerja di lingkungan Balaikota, sisanya melakukan Work From Home (WFH) dari rumah masing-masing. Ia juga memastikan ASN yang masuk kerja hanyalah yang betul-betul dalam kondisi sehat.
Wali Kota Semarang tersebut meyakini sistem yang diberlakukan ini tidak akan mengganggu layanan masyarakat mengingat Pemerintah Kota Semarang juga masih menjalankan pelayanan online maupun offline bagi masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Hendi juga menyampaikan jika sejumlah ASN yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 telah dinyatakan negatif berdasarkan hasil swab test. ASN yang dimaksud di antaranya tiga dari empat kepala bagian, dua dari tiga kepala dinas serta 4 dari total 10 staf yang sempat terpapar Covid-19.
Pihak Pemkot sebelumnya juga sudah melakukan pelacakan terhadap keluarga dan kerabat yang sempat berinteraksi dengan para ASN positif Covid-19 untuk kemudian melakukan karantina mandiri.
Menurut Hendi, proses penyembuhan ASN yang terpapar Covid-19 termasuk cukup cepat karena mereka terdeteksi lebih dini. Oleh karena itu, ia menegaskan jika masyarakat tak perlu takut dan kuatir jika harus melakukan rapid test maupun swab test.
“Jika lebih awal dideteksi, Insya Allah lebih cepat disembuhkan. Tidak usah takut jika disuruh swab dan rapid test, ikut saja. Jangan cemas, justru merasa beruntung jika dideteksi lebih awal,” tegasnya.
Pemerintah Kota Semarang sudah mulai memberlakukan jam bekerja dari pukul 07.30 WIB hingga 15.00 WIB bagi para ASN sejak Senin (15/6/2020) lalu, dengan kewajiban menjalankan protokol kesehatan seperti wajib menggunakan masker selama bekerja, wajib menggunakan face shield, wajib menggunakan sarung tangan serta melakukan penyemprotan disinfektan setiap hari di ruang kerja masing-masing.