Makassar, Sonora.ID - Angka pasien positif Covid-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami peningkatan, hingga 22 Juni 2020, kasus positif Covid-19 telah mencapai 3.797.
Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, saat ini Pemprov Sulsel tengah gencar menekan angka penyebaran Covid-19, dibarengi ekonomi yang tetap berjalan.
Salah satunya, dengan massif melakukan contact tracking, serta sosialisasi mengedukasi masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan.
Baca Juga: Ketua PKK Sulsel Ajak Bunda PAUD Optimalkan Peran Cegah Penularan Covid-19 pada Anak Usia Dini
"Banyak positif Covid-19 namun tidak menunjukkan gejala atau termasuk Orang Tanpa Gejala (OTG)," ujar Andi Sudirman.
Informasi yang diperoleh dari Tim Tenaga Kesehatan Disaster Covid-19, kata dia, ketika suatu penyakit mewabah di suatu wilayah, maka secara teoritis 15 persen dari penduduknya terinfeksi.
"Kita terus tracking, rapid test massal. Lebih baik ketahuan (OTG), daripada bersembunyi. Lebih baik kita tahu, supaya ada upaya pemulihan dengan pengobatan," tegasnya.
Baca Juga: Antisipasi Karhutla, Dinas Kehutanan Sumsel Tingkatkan Kapasitas Regu Pemadam
Sudirman menyayangkan, masih ada masyarakat yang menolak rapid test massal lantaran banyaknya isu yang tidak benar. Olehnya itu, tim siap turun ke masyarakat untuk edukasi dan sosialisasi massif.
Kendati demikian, pihaknya berupaya bisa tetap mempertahankan ekonomi sembari menekan angka penyebaran. Salah satunya di Kota Makassar, yang menjadi daerah episentrum penyebaran Covid-19.
Setelah berkoordinasi dengan Gubernur Sulsel dan Pj Wali Kota Makassar, maka disepakati untuk mempertegas protokol kesehatan. Apalagi, setelah pemberlakuan PSBB dua kali di Kota Makassar, membuat ekonomi menurun.
Baca Juga: Hasil Uji Swab Lab di Sumsel Terkesan Lambat, IDI: Harus Dimaklumi
"Melarang orang keluar total itu impossible, dan berdampak pada ekonomi masyarakat. Jadi kita harus tegas. Kita memperketat protokol kesehatan. Salah satunya penggunaan masker, karena benteng pertahanan terakhir dan kemudian yang paling aman bagi setiap individu dan keluarganya," lanjutnya.
Meski begitu dalam penegasan protokol kesehatan ini, kata dia, perlu dibarengi tindakan preventif yang harus dilakukan dengan humanis.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk ikut mendukung Pemerintah dengan sadar protokol kesehatan. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa rakyat.
Baca Juga: Beberapa Hotel di Sumsel Belum Beroperasi, Berikut Ini Alasannya