Makassar, Sonora.ID - Sebagai seorang Ibu yang juga bekerja di luar rumah, mempunyai balita memiliki tantangan tersendiri.
Sebelum berangkat ke kantor di pagi hari banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, mulai membersihkan rumah, memandikan anak anak ,memasak hingga menyiapkan sarapan.
Belum lagi menyiapkan kebutuhan suami yang ingin berangkat ke kantor, menyiapkan anak Anda bersiap berangkat ke sekolah, hingga mempersiapkan diri ke kantor.
Setiap anggota keluarga mempunyai kebiasaan dan keinginan yang berbeda pada saat sarapan.
Ada yang suka makanan berat. tetapi ada juga yang suka minum susu, teh atau kopi di pagi hari.
Memasak air tentu hal yang wajib dilakukan oleh seorang ibu, tetapi apa jadinya jika Anda juga harus segera berangkat ke kantor?
Untuk menghemat waktu mau tidak mau pilihannya anda menggunakan air panas yang ada di dispenser.
Dispenser memudahkan proses mengambil air, apalagi dilengkapi fasilitas pendingin dan pemanas otomatis.
Baca Juga: Cara Dapatkan Anak Perempuan, dr. Boyke: Suaminya Harus Makan…
Menjadi salah satu alat rumah tangga yang selalu digunakan setiap hari, ternyata dispenser dapat menimbulkan bahaya bagi penggunanya.
Bahaya itu dapat berupa cidera fisik hingga masalah kesehatan.
Wah, apa saja kira-kira bahaya yang tersembunyi di sebuah dispenser dan bagaimana cara mengatasinya agar aman untuk anak anak?
Mengandung Kuman dan bakteri
Dispenser biasanya merupakan barang milik umum. Selain diri sendiri, dispenser juga dipakai oleh anggota rumah atau pegawai kantor lainnya.
Penyebaran bakteri dan kuman pun tak bisa dihindari.
Bahkan, penelitian menyebutkan, terdapat sekitar 2,7 juta kuman di kran dispenser.
Maka dari itu, sebaiknya dispenser dibersihkan 2-4 minggu sekali atau setiap mengganti galon. Namun, jangan lupa untuk mencabut listrik saat mencuci dispenser ya, agar tidak tersetrum.
Saat ingin membuat susu formula untuk si kecil, sebaiknya menggunakan air mendidih yang kemudian sudah didiamkan sesaat hingga air mencapai suhu kira-kira 70 derajat Celcius.
Sangat penting untuk menggunakan air yang matang sempurna, agar memastikan semua kuman dan bakteri yang ada di dalam air sudah mati.
Jadi, baik Moms menggunakan air tanah atau air kemasan memang sebaiknya tetap dimasak ulang.
Cidera saat mengganti gallon
Meski terlihat sepele, kegiatan mengganti galon dapat menimbulkan cedera bila dilakukan dengan cara yang kurang benar. Pasalnya, berat galon bisa mencapai hingga 18 kg.
Menurut para ahli kesehatan, saat mengangkat galon, jangan menumpukan beban pada pinggang, melainkan pada lutut.
Dilansir dari mayoclinic.com, langkah yang tepat dalam mengangkat galon adalah menjaga lengkungan tulang punggung tetap rata, ambil posisi jongkok bukan berlutut, tumpukan beban pada lutut, dan hindari meliukkan atau memutar badan.
Selain itu, saat membawa galon, dekatkan galon dengan badan kita.
Dengan mengikuti langkah yang tepat, diharapkan cedera punggung dan otot akibat mengganti galon pun bisa dicegah.
Genangan air berbahaya
Terkadang tak sengaja kita menumpahkan air saat mengisi air minum atau ketika mengganti galon.
Lalu, biasanya kita lupa atau malas mengepel tumpahan air itu. Akibatnya, air menggenang di sekitar dispenser.
Genangan air tersebut pun bisa berbahaya bagi orang lain yang melewati area tersebut, apalagi kalau Anda mempunyai balita atau manula, mereka dapat terpeleset hingga jatuh.
Untuk mencegah kejadian seperti itu, sebaiknya pel atau keringkan air yang menggenang itu.
Bahaya untuk anak-anak
Ketika sedang luput dari pengawasan, anak-anak bisa bereksplorasi dan bereksperimen dengan apa saja, termasuk dispenser.
Dispenser, khususnya yang dapat mengeluarkan air panas, pun bisa menimbulkan bahaya bagi anak-anak.
Biasanya masalah yang terjadi adalah anak mengalami luka bakar akibat tersiram air panas.
Karena itu, jangan biarkan anak-anak lepas dari supervisi.
Atau, kalau mau lebih aman lagi, sebaiknya gunakan dispenser yang dilengkapi fasilitas pengaman untuk anak.
Nah, semoga Anda bisa memberikan yang hal terbaik untuk keluarga.
Baca Juga: Sejumlah Ruas Jalan di Semarang Dibuka, Ini Tips Aman Selama Berkendara