Sonora.ID - Mengikuti beberapa negara dan kota besar dunia, Jakarta dan kota-kota Indonesia melonggarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar.
Hal tersebut menjadi sebuah pilihan jalan dari dilema ancaman kesehatan dan perekonomian.
Seperti disampaikan Ahli Kesehatan Masyarakat, Birokrat Senior, Dr. Abidinsyah Siregar yang mengatakan bahwa, saat ini Indonesia dalam situasi yang sangat krisis baik dalam kesehatan maupun perekonomian.
Baca Juga: Dua Minggu PSBB Transisi, Anies Baswedan: Pandemi Covid-19 Terkendali
Ditinjau dari kesehatan, Abidinsyah mengatakan, adanya nampak pertumbuhan angka jumlah kasus progresif. Dimana semula kenaikan angka 10.000 butuh 50 hari, namun sekarang hanya butuh 10 hari.
“Ditinjau dari kesehatan nampak pertambahan angka jumlah kasus progresif. Semula kenaikan angka 10.000 butuh 50 hari namu sekarang hanya butuh 10 hari” ujar Abidin saat wawancara dengan Radio Smart Fm, Sabtu (21/6).
Abidinsyah menegaskan, dua hal harus menjadi perhatian yaitu kesehatan dan perekonomian.
Baca Juga: Bukan Rp 100 Juta, Ini Pecahan Uang Logam Termahal Bank Indonesia
Bagi pandangan kesehatan ekonomi tidak boleh berhenti, karena sumber masalah kesehatan adalah juga keterpurukan ekonomi.
Semakin buruk keterpurukan ekonomi ini, bisa mengarah kepada kurangnya daya tahan tubuh, bahkan diikuti dengan kemiskinan.
“Kenapa sebab uniknya virus covid ini Ia menghilangkan hari kerja, menghilangkan kesempatan kerja, menghilangkan pendapatan, semuanya hilang dan itu dapat menimbulkan kemiskinan” ujar Abidin.
Abidinsyah Siregar menambahkan, transisi saat harus dengan teori lebih cepat.
Baca Juga: Cegah Transmisi Penyakit, Pemkot Surabaya Tentukan Lokasi Pemakaman Korban Covid-19
Selain itu upaya cash funding penemuan kasus ini tidak boleh berhenti, salah satunya dengan studi banding melihat negara-negara yang berhasil dalam penanganan kasus pandemi ini.
“Sebab masyarkat Indonesia berbeda dengan masyarakat Amerika dan negara lain, masyarakat kita ini liat contoh, begitu mal disana dibuka disini dibuka, begitu orang disana wisata ya disini wisata. Oleh karena itu, upaya cash funding penemuan kasus, tidak boleh berhentii, dan satu-satunya cara menemukannya tes harus diperbanyak. Studi banding bisa melihat negara-negara yang rasio tesnya tinggi, temuan kasusnya banyak, peanganannya cepat dan angka kesembuhannya mendekati 100%” ujar Abidin.
Baca Juga: Wagub Sulsel Ajak Masyarakat Bantu Pemerintah Berantas Covid-19