PALEMBANG, Sonora.ID – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana akan membuat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi 4 tahun, karena menilai tamatannya kurang memiliki keahlian dan kurang daya saing.

Mengenai hal ini, Pengamat dan juga Dosen STIE MDP Idham Cholid, SE, ME mengatakan bahwa rencana tersebut dinilai cukup baik, menurutnya rencana tersebut sesuai dengan rencana pemerintah di pendidikan tinggi, membuat program kampus merdeka.

Baca Juga: Syarat PPDB Online Jateng Jenjang SMA/SMK Jalur Zonasi, Afirmasi, Perpindahan Orang Tua, dan Prestasi

“Anak-anak tidak hanya belajar di dalam kelas, tapi juga dituntut untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan, dengan cara belajar dirumah, belajar di luar dalam konteks pendidikan, harus ada tempat magang,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa SMK selama 4 tahun, maksudnya adalah tetap belajar 3 tahun, namun ditambah 1 tahun untuk peserta didik mengikuti magang di industri.

Baca Juga: Covid-19 Masih Mengancam, PPDB SMA/SMK di Kalsel Murni Digelar Daring

Menurutnya sistem pendidikan di Tanah Air masih kurang link dan match antara pendidikan formal, dengan setelah peserta didik menyelesaikan pendidikannya ke dunia kerja.

“Banyak sekali anak-anak dibekali ilmu yang sifatnya umum, ketika terjun ke dunia kerja, tidak terlalu bisa digunakan,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila SMK harus 4 tahun, diantaranya yaitu, apa kah kurikulum kita sudah siap untuk menuju kesana? Harus dipastikan bahwa setelah lulus SMK, siswa langsung bisa bekerja. Artinya perlu kerjasama antara Pemerintah dengan semua stake holder dan dunia industri.

Baca Juga: PPDB SMA/SMK Jateng Dibuka Hari Ini, Berikut Tata Cara Pendaftarannya

Kedua, adalah dari sisi siswa-siswi yang selama ini sudah lulus SMK punya kesempatan kuliah, ketika mereka sekolah 4 tahun, tentu akan kehilangan 1 tahun, ketimbang teman- teman mereka dari SMA yang akan melanjutkan kuliah.

“Kalau mereka kuliah akan tepat bila masuk ke politeknik, jadi apa yang didapat di SMK akan in line dengan yang ada di politeknik,” ujarnya.

Baca Juga: Pemprov Jawa Barat Masih Gratiskan Iuran SMA/SMK di Jawa Barat