Banjarmasin, Sonora.ID - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tingkat SMP sederajat di Banjarmasin untuk jalur prestasi dan afirmasi atau pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dimulai hari ini, (22/6/2020), berjalan lancar, meskipun sempat ada gangguan dari aplikasi yang digunakan.
Seperti yang dialami dalam proses PPDB di SMPN 7 Banjarmasin, yang sempat mengalami kesulitan untuk log-in ke dalam aplikasi.
Namun setelah beberapa waktu kemudian, aplikasi yang merupakan hasil kerjasama dengan PT. Telkom akhirnya berjalan lancar.
"Pagi tadi aplikasi yang digunakan tidak bisa dibuka, namun sekarang sudah lancar," ucap Kabul, Kepala SMPN 7 Banjarmasin.
Ia menambahkan, pihaknya telah melakukan upaya agar tidak ada orang tua siswa yang datang ke sekolah pada PPDB tahun ini. Yakni dengan menyediakan brosur langkah-langkah mendaftar secara online.
"Karena tahun ini ada pandemi, kita upayakan agar tidak ada yang datang ke sekolah. Makanya kami sediakan brosur," ungkapnya lagi.
Baca Juga: Covid-19 Masih Mengancam, PPDB SMA/SMK di Kalsel Murni Digelar Daring
Kendati diakuinya, tidak menutup kemungkinan akan ada saja orang tua yang datang ke sekolah, karena tidak dapat memanfaatkan IT atau tidak memiliki fasilitas.
Sehingga tetap dilakukan pembatas terhadap petugas, sebagai bentuk antisipasi penularan virus Corona.
"Walaupun sudah diberikan panduan, namun bisa ada saja orang tua yang datang. Makanya tetap kami berikan plastik pembatasan kepada petugas," tambahnya.
Hingga berita ini ditayangkan, setidaknya sudah 24 siswa baru dari jalur afirmasi yang mendaftar secara online. Ditambah 9 siswa dari jalur prestasi non akademik dan 8 siswa jalur prestasi akademik.
"Sudah cukup banyak yang mendaftar. Tahun ini kami menyediakan 7 rombel dengan jumlah satu rombelnya 32 siswa," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto, mengakui bahwa di awal-awal pelaksanaan PPDB hari pertama ada sedikit gangguan.
PPDB jalur prestasi dan afirmasi akan digelar hingga 24 Juni mendatang, yang selanjutnya akan disambung untuk jalur zonasi.
"Jatah untuk jalur zonasi sebanyak 50%, prestasi sebanyak 30%, afirmasi sebanyak 15% dan sisanya untuk jalur perpindahan orangtua siswa," tutur Totok.
alu bagaimana dengan sekolah yang berada di pinggiran?
Totok membeberkan, masih memberikan toleransi kepada orang tua untuk datang ke sekolah, namun tetap dibuatkan jadwal. Hal itu untuk mencegah terjadinya kerumunan massa, yang membuat rentan terjadi penularan virus.
"Ya kita maklumi untuk sekolah-sekolah tertentu karena keterbatasan fasilitas. Namun tetap dihimbau menerapkan protokol kesehatan," tutupnya.