Makassar, Sonora.ID - Panglima Kodam 14 Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Andi Sumangerukka mengistuksikan prajurit bawahannya untuk ikut terlibat dalam memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.
Perintah ini disampaikan saat memberikan pengarahan prosedur pendisiplinan pelaksanaan protokol kesehatan di Aula Kodam 14 Hasanuddin, Rabu 24 Juni 2020.
Andi Sumangerukka mengatakan pihaknya siap untuk melakukan pengamanan dan pendisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di berbagai tempat.
Baca Juga: Ini Cara Pj Wali Kota Makassar Selamatkan Kondisi Ekonomi Yang Lumpuh Akibat Pandemi
“Personil akan ikut membantu pemerintah dalam hal ini gugus tugas dalam mengatur dan mengedukasi masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan ketika berada di luar rumah,” ucapnya.
Kepeduliannya agar pandemi ini tidak berlangsung lama terjadi di Sulawesi Selatan khususnya di Kota Makassar.
Dia juga menegaskan beberapa hal, seperti tidak boleh terjadi lagi tragedi penjemputan jenasah yang positif covid 19 secara paksa.
Baca Juga: Kasus Perceraian di Semarang Selama Pandemi Covid-19 Naik Drastis
Selain itu, tidak ada lagi yang takut untuk melakukan rapid test. Karena semakin cepat diketahui kesembuhan pasien juga bisa mencapai 80 persen.
“Ini yang harus diimbau ke masyarakat. Karena itu dapat menimbulkan cluster baru. Sosialisasi massif harus rutin digaungkan ke setiap masyarakat. Ini namanya sinergitas,” jelasnya.
Sumangerukka menambahkan kehadiran prajurit TNI bukan semata-mata untuk penegakan hukum.
Namun melakukan pendekatan humanis dan persuasif agar masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dengan tujuan memutus mata rantai penyebaran virus.
Baca Juga: Wakil ketua MPR RI Sebut Pemerintah Harus Buat Harga Rapid Test Lebih Terjangkau
Sementara Penjabat Wali Kota Makassar, Prof. Yusran Jusuf yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan terima kasih atas sinergitas dan dukungan yang baik dari aparat.
“Semoga sinergitas ini bisa membawa Kota Makassar menjadi kota yang bisa menerapkan New Normal. Kita masih terkendala, karena ro kita masih diatas satu dan fluktuatif. Padahal kan salah satu syaratnya Ro harus dibawah 0 selama dua minggu berturut-turut,” paparnya.
Yusran berharap juga kepada Camat dan Lurah agar melakukan diskusi-diskusi rutin bersama RT/RW untuk mengetahui selama masa pandemi ini apa keluhan warga.
Baca Juga: Ringkas Tata Kota, Pemkot Surabaya Ambil Alih 20 Ruas Jalan Nasional
“Diskusi seperti ini kadang menghasilkan cara baru memutus rantai penyebaran covid. Ini disebut sinergitas secara merata. Kita harus lakukan secara rutin dan terstruktur,” pungkasnya.