Namun, ketika hendak menunjukkan kepada Retno, sosok itu seketika hilang.
Suatu ketika Retno harus pulang ke rumah orangtuanya yang menyebabkan Prajna harus menghabiskan akhir pekannya sendirian di apartemen tersebut.
Untuk menghilangkan rasa takut, Prajna pun ber-video call bersama orangtuanya, namun beberapa kali telepon itu mati.
“ah mungkin jaringannya gangguan, pikirku. Malam terasa sangat panjang, mp3 ponselku tidak ku matikan sama sekali supaya tidak sunyi,” cerita Prajna.
Malam itu ada suara kaki terseret di depan pintu kamarnya, suara piring di dapur juga kembali terdengar, bahkan Prajna melihat sosok perempuan bermata merah dari celah kamar yang dulu ditempati oleh Indra.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Horor Thailand, Dijamin Bikin Merinding!
Prajna tidur dengan alunan ayat kursi yang tidak ia matikan sampai pagi, paginya pun Prajna meminta Indra untuk sementara waktu menemaninya hingga Retno kembali.
Singkat cerita Retno pun kembali, Prajna tetap tinggal di apartemen itu bersama dengan Retno, kemudian ada temannya, Wati, yang bermain ke apartemen tersebut.
Mereka bertiga hendak ke rooftop, namun karena mereka di lantai 6 sedangka rooftop ada di atas lantai 21, jadi mereka harus naik tangga darurat menuju rooftop.
“Sampai di lantai 21, tinggal ada 1 tangga. Gelap. Tidak ada lampu penerangan sama sekali, di ujung tang ada 1 pintu menuju rooftop. Saat menaiki tangga, Wati berada di paling depan. Namun suasana semakin tidak mengenakan. Meski aku tidak melihat apapun aku sudah tak yakin saat Wati akan membukan pintu itu. Langsung ku cegah dia dan kami bertiga memutuskan untuk turun,” ungkapnya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Horor Jepang, Siap-Siap Tutup Mata Anda!
Diketahui bahwa Wati juga sensitif atau peka dengan hal semacam itu, namun hanya bisa merasakannya tanpa bisa melihatnya.
Saat turun, di lantai 19 Prajna pun melihat sosok perempuan bergaun putih itu lagi, namun sosok itu menunduk sehingga Prajna tidak bisa melihat wajahnya.
Di weekend selanjutnya, ada 3 orang kakak pembimbing yang datang berkunjung ke apartemen mereka, salah satunya adalah Kak Adhi yang adalah seorang indigo.
Prajna pun menceritakan semua yang terjadi, dan Kak Adhi tersebut menyatakan bahwa apartemen itu memang sangat ramai.
Baca Juga: Kisah Horor, Teror Mimpi Buruk yang Hilang Setelah Poster Dicabut dari Dinding
“Iya di sini emang rame. Sejak dari lift dan lorong emang udah gak enak. Kalo di sini ada di kamar mandi sama di kamarnya Indra. Ada sosok wanita,” ungkap Kak Adhi tersebut.
Suatu ketika, Prajna tidur dan mengalami ‘tindihan’, ia memaksa membuka matanya dan melihat sosok wanita yang biasa ia lihat di depan wajanya.
Rambutnya menutupi wajah Prajna, matanya melotot berwarna hijau, dan tangannya mengacak-acak rambut Prajna.
Berusaha teriak dan bangun, namun Prajna tetap tidak bisa menggerakan badannya, hingga pada saat berhasil bangun, rambut Prajna benar-benar berantakan.
Setelah kejadian itu, gangguan tetap muncul dalam bentuk suara, dan kedua mahasiswi ini pun berusaha untuk tetap hidup berani sambil berharap KPnya segera berakhir.
Baca Juga: Kisah Horor 'Jangan Mandi Waktu Maghrib', Sosok Ini akan Hadir