Sonora.ID – Mungkin kata 'The N- Word' sudah tidak asing bagi beberapa masyarakat di Indonesia, khususnya di kalangan anak muda. Namun sayangnya tidak banyak yang mengetahui makna dibaliknya.
'The n-word', seperti 'nigg*' atau 'nigg*r' merupakan salah satu kata yang merujuk pada kaum kulit hitam, dan kata ini termasuk cukup kasar, sehingga kamu tidak bisa sembarangan mengucapkannya.
Kata ini memang sering kita temukan di sosial media, atau di dalam sebuah lirik lagu yang biasanya adalah lagu rap/hip-hop yang penyanyinya juga berkulit hitam.
Baca Juga: George Floyd Meninggal Akibat Tercekik Polisi, Walikota Minneapolis Ingin Pelaku Ditangkap
Sayangnya, masih banyak dari kita yang mengucapkan kata-kata ini seolah bukan hal yang serius dan justru malah dianggap keren untuk diucapkan. Padahal kata-kata ini sangat menganggu dan tidak sopan.
Apabila kita melihat makna lebih jelas dibalik kata 'the n-word' mungkin beberapa dari kita akan lebih berfikir ulang untuk mengucapkan kata-kata tersebut.
Sejarah dibalik The N-Word
Kata 'the n-word' ini bermula pada jaman dahulu ketika jaman perbudakan di Amerika, dimana kaum kulit hitam adalah minoritas yang tidak dihargai keberadaannya.
Para kaum kulit hitam dijadikan budak untuk melakukan kegiatan-kegiatan di ladang tembakau, kapas, dan lainnya.
Baca Juga: Sony Tunda Acara Perilisan PlayStation 5 Menghormati Isu Black Lives Matter
Salah satu faktor kaum kulit hitam dijadikan budak adalah karena mereka dianggap sebagai kaum yang cukup tahan banting apabila dibandingkan kaum-kaum lainnya, terutama kaum kulit putih.
Para kaum kulit hitam dibawa dari Afrika menggunakan kapal laut ke Amerika dengan tujuan akan diperbudak, mereka dibawa secara paksa ke dalam kapal dan tentu saja diperlakukan dengan tidak manusiawi oleh para tuan mereka, bahkan kaum kulit hitam pun banyak yang dijual untuk dijadikan budak.
Dari sana, kata-kata 'nigg*', 'nigg*r' acapkali dilontarkan dari mulut para tuan dan masyarakat mayoritas lainnya di Amerika untuk mengejek dan membedakan mereka dengan kaum kulit putih.
Baca Juga: Pria Berusia 19 Tahun Tewas Tertembak Di Sekitar Lokasi Unjuk Rasa Untuk George Floyd di Detroit
Sehingga kata-kata itu sangat menghina dan mengingatkan betapa kaum hitam mendapatkan perlakuan yang sangat tidak manusiawi saat itu.
Melihat insiden-insiden rasis yang terjadi di AS belakangan ini juga menyimpulkan bahwa kebencian terhadap kaum Afrika Amerika masih nyata di sana.
'The N-Word' itu rasis
Setelah masa kelam tersebut, kaum kulit hitam berusaha bangkit melawan semua yang menganggap mereka hanya cocok untuk dijadikan budak.
'the n-word' saat ini bukanlah kata-kata yang biasa, karena kata-kata ini sudah dikecam dari banyak kalangan karena dianggap sebagai ucapan yang sangat rasis dan tidak sopan.
Baca Juga: 3 Polisi Selain Derek Chauvin yang Terlibat Atas Kematian George Floyd Ikut Didakwa
Kebencian para kaum kulit hitam ini terhadap kata 'nigg*', 'nigg*r' terlihat bagaimana mereka berusaha menyatakan bahwa mereka lebih baik dipanggil 'black people' daripada mereka harus dipanggil 'nigg*' atau 'nigg*r'.
Di zaman modern, kata nigg* biasa digunakan oleh sesama kulit hitam sebagai suatu identitas tersendiri. Namun hal ini tidak berlaku bagi kamu yang tidak termasuk kaum kulit hitam.
Baca Juga: Trump Sebut Antifa Sebagai Kelompok Teroris, Apa itu Antifa?
Mungkin tidak semua orang kulit hitam merasa tersinggung dengan kata itu, tapi sangat jarang bahkan nyaris tidak ada yang tidak tersinggung karena bagi mereka itu luar biasa kasarnya karena faktor sejarah.
Kesimpulannya, penggunaan kata 'nigg*' dan 'nigg*r' itu adalah suatu bentuk rasisme, digunakan oleh orang-orang yang menganggap dirinya lebih tinggi daripada orang lain.
Baca Juga: Wajib Nonton! 5 Film Bercerita tentang Rasisme yang Tak Kunjung Usai
Meskipun begitu, tetep saja kita harus hindari penggunaan kata yang mengundang amarah bagi suatu kelompok atau siapa saja. Rasisme harus diberantas.