Saat ini, terang Khofifah, mesin PCR yang ada di Jawa Timur kapasitas totalnya 2.250 tes/hari dan dalam seminggu tesnya mencapai 13.500 specimen. Minggu depan rencananya akan dimaksimalkan lagi dengan tambahan mesin PCR serta reagen sesuai kebutuhan.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, terkait prakondisi memasuki new normal maka pihaknya akan melakukan kordinasi ulang dengan tim gugus tugas provinsi dan tiga kabupaten kota untuk mempertimbangkan agar sementara tetap menutup dulu aktivitas di level krusial seperti bioskop, studio atau taman hiburan indoor dan melakukan monitor ketat.
Termasuk monitoring pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat di pasar di Surabaya Raya. Di samping itu, juga membuat zonasi tiap kecamatan berdasarkan 15 indikator epidemilogi dan tidak bisa asal membuka aktivitas.
Khofifah menambahkan, untuk meluaskan sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat pihaknya akan melibatkan ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, influencer, dan pelaku usaha dan elemen strategis lainnya.
Baca Juga: Hingga 25 Juni, 92.964 Orang Telah di Rapid Test Pemkot Surabaya
Utamanya terkait pemakaian masker dan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.
Sistem support dan insentif juga perlu disediakan untuk industri masker maupun media supaya masyarakat terbiasa menggunakan masker.
“Ini penting kita lakukan, karena riset membuktikan bahwa bila 60 persen populasi menggunakan masker kain maka Rate of Transmission (RT) bisa dibawah satu dan kurva bisa turun,” imbuh mantan Menteri Sosial ini.
Di akhir, Gubernur Khofifah juga menegaskan pentingnya rencana untuk membendung Rumah Sakit yang overload yang dapat berdampak pada menurunnya kualitas yang dapat menyebabkan meningkatnya kematian .
Di samping itu juga rencana untuk memberikan relaksasi bagi tenaga kesehatan yang sudah mulai exhausted dalam promotif, preventif, kuratif dan tracing.
“Pada saat yang sama kami juga harus terus melakukan intervensi dampak sosial ekonomi akibat Covid-19. Karenanya, bantuan dan support dari pemerintah pusat masih sangat kami butuhkan,” pungkasnya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Pastikan Pelayanan Kesehatan kepada Ibu Hamil Tak Terganggu