Alamsyah, Ubah Kompor Minyak Tanah Bekas Jadi Kompor Gas

30 Juni 2020 07:30 WIB
Alamsyah, Ubah Kompor Minyak Tanah Bekas Jadi Kompor Gas
Alamsyah, Ubah Kompor Minyak Tanah Bekas Jadi Kompor Gas ( Sonora/Gerard Mampuk)

Manado, Sonora.ID - Seorang warga Kotamobagu, mengubah kompor minyak tanah bekas menjadi kompor gas.

Meskipun terbuat dari barang bekas namun sangat aman digunakan warga, bahkan telah dipasarkan tidak hanya di Kotamobagu saja namun sampai ke provinsi Gorontalo.

Alamsyah, bermodalkan pengalamannya menjual regulator gas selama tujuh tahun, ia berinovasi mengubah kompor minyak tanah bekas menjadi kompor gas.

Baca Juga: Dokter Bambang, Mantan Pasien Covid-19, Beri Edukasi untuk Masyakarat

Diawali dengan mencari kompor minyak tanah dan kompor gas bekas, untuk di ambil pemantiknya di tempat pengumpulan besi tua.

Selanjutnya barang bekas tersebut dibersihkan dan bagian yang tidak diperlukan dikeluarkan,  dipasang pemantik dari kompor gas bekas.

Agar lebih menarik, kompor gas tersebut dicat dengan warnah yang bervariasi, dan dipasarkan hingga ke provinsi tetangga yaitu Gorontalo, dengan  harga  jual Rp 200.000 sampai Rp 300.000. Almsyah setiap bulannya meraup untung Rp 800.000 hingga Rp 1.500.000.

Baca Juga: Lapangan Gas Kepodang Siap-siap Operasi Kembali

Meskipun terbuat dari barang bekas, namun hasilnya tidak kalah bersaing dengan kompor gas yang dijual di pasaran, dan tentunya sangat aman digunakan,  sebab pipanya telah diganti dengan kualitas pipa yang lebih baik agar tidak mudah bocor.

“Awalnya, pernah jadi penjual regulator selang kompor gas, kemudian berhenti dari kerjaan. Kemudian saya mencari cara, bagaimana mengubah barang bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat. Saya kumpulkan kompor minyak tanah bekas, perbaiki kembali, kemudian rakit menjadi kompor gas baru. Komponen pengganti, saya pilih yang berkualitas seperti pipa dan selang gas. Sehingga keselamatan pengguna terjamin bebas dari kebocoran gas. Harga jual kompor gas saya pasarkan 200 ribu Rupiah sampai 300 ribu Rupiah,” kata Alamsyah, di desa Bakan, Lolayan Bolaang Mongondow, Minggu (28/6/2020).

Baca Juga: Gubernur Olly Berikan Lampu Hijau Mal di Manado Beroperasional Kembali

Sejauh ini proses pengerjaannya dilakukan  secara manual, sebab Ia tidak punya cukup modal untuk membeli alat alat untuk mempermudah pekerjaannya.

Ia berharap agar bisa mendapat bantuan dari pemerintah kota kotamobagu untuk bisa mengembangkan usahanya.

Baca Juga: Warga Dua Kelurahan di Kota Manado, Menolak Lakukan Rapid Test

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm