“Kebijakannya kami tidak mau menyimpan di gudang terlalu banyak. Karena kalau disimpan di gudang terlalu banyak, bisa berisiko. Risiko hilang, terbakar. Jadi kalau mau habis atau persediaan menipis, kami beli atau minta ke Gugus Tugas Pusat, mengirim surat ke Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Joni menuturkan, RSUD dr. Soetomo juga banyak menerima sumbangan. Semua sumbangan bisa diterima sesuai dengan aturan.
“Semua sumbangan itu kita catat dan oleh KPK minta diupload. Kita upload dengan perkiraan harganya,” katanya.
Baca Juga: Diduga Kontak dengan Pasien Positif, 20 Petugas RSUD Sultan Suriansyah Reaktif
Pada kesempatan yang sama, Joni mengatakan, RSUD dr. Soetomo selalu menerima Pemkot Surabaya dengan baik. Bahkan, pihaknya juga menerima dengan tangan terbuka.
"Sebelumnya koordinasi telah dilakukan terkait permasalahan Covid-19 dan tracing. Bahkan telah melakukan pertemuan Kadinkes Kota Surabaya pada tanggal 22 Juni 2020," ungkap dr. Joni.
Lebih lanjut Joni menegaskan, RSUD dr. Soetomo terbuka bagi siapapun, termasuk Pemkot Surabaya. Menurutnya, rumah sakit milik Pemprov Jatim tersebut telah mengirimkan dr. Soedarsono selaku Ketua Tim Pinere RSUD dr. Soetomo bersama dengan tim Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya dan Jatim berkunjung ke Pemkot Surabaya, Senin (29/6).
Baca Juga: Bercucur Air Mata Hingga Bersujud di Depan IDI, Risma: Saya Memang Bodoh, Tak Pantas Jadi Wali Kota