Sonora.ID - Sebuah kabar mengejutkan diberitahukan oleh para peneliti di China. Pasalnya mereka menemukan virus baru dari jenis H1N1 atau yang kerap disebut Flu Babi.
virus ini berklamufase menjadi virus jenis baru dan dikhawatirkan dapat menyerang sel manusia serta mengakibatkan gelombang pandemi kedua setelah Covid-19.
Penemuan jenis virus jenis baru tersebut diungkap oleh sebuah penelitian yang diterbitkan PNAS, jurnal sains di Amerika Serikat (AS), pada Senin (29/6/2020).
Baca Juga: Bantah Akan Tarik Pajak Sepeda, Kemenhub Justru Ingin Tingkatkan Keselamatan
Dilansir dari AFP, virus tersebut kemudian diberi nama G4 ini secara genetik adalah turunan dari strain H1N1.
Usai menemukan genetika virus yang mengalami klamuflase, para peneliti kemudian melakukan berbagai percobaan termasuk pada ferret, sejenis musang yang banyak digunakan dalam studi flu.
Ferret dipakai lantaran memiliki gejala flu yang mirip manusisa, seperti demam, batuk, dan bersin.
Baca Juga: Bantah Akan Tarik Pajak Sepeda, Kemenhub Justru Ingin Tingkatkan Keselamatan
AFP mewartakan, virus G4 sangat menular, bereplikasi dalam sel manusia, dan menyebabkan gejala yang lebih serius pada ferret dibandingkan virus-virus lainnya.
Hasil tes juga menunjukkan kekebalan yang didapat manusia dari paparan flu musiman, tidak memberikan kekebalan terhadap G4.
Menurut hasil tes antibodi, sebanyak 10,4 persen pekerja di industri babi sudah terinfeksi. Hasil tes pun menunjukkan 4,4 persen populasi umum tampaknya juga telah terpapar.
Dengan demikian, virus telah berpindah dari hewan ke manusia, tetapi belum ada bukti virus itu dapat menular antarmanusia.
"Itu kekhawatiran kami bahwa infeksi virus G4 akan beradaptasi di manusia dan meningkatkan risiko pandemi pada manusia," tulis para peneliti sebagaimana dikutip AFP.
Baca Juga: RSUD dr. Soetomo Klaim 79 Persen Pasien Covid-19 adalah Warga Surabaya