MAKASSAR, Sonora.ID - Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, dalam menekan jumlah anak stunting disuatu daerah maka dibutuhkan perbaiki generasi sejak dini. Karena, ketika berbicara persoalan stunting maka tentu akan berbicara masa depan suatu daerah atau masa depan suatu bangsa.
"Kalau generasi kita persiapankan baik sejak dini maka yakin dan percaya daerah atau bangsa itu pasti akan baik. Seperti berupaya maksimal menekan jumlah anak stunting," katanya saat membuka Rembuk Stunting dalam rangka Pelaksanaan Konvergensi Penanganan Stunting di Tingkat Desa/Kelurahan melalui telekonferensi, Selasa (30/6).
Menurutnya, menekan jumlah anak stunting harus dengan mempersiapkan generasi yang kuat, generasi yang berkualitas dan memiliki kompetensi. Sebab, mereka yang akan membawa daerah atau bangsa kearah yang lebih baik 15 hingga 20 tahun kedepan.
Baca Juga: Ketua TP-PKK Gowa Sebut Pola Asuh Anak Jadi Kunci Turunkan Angka Stunting di Gowa
Dalam menyiapkan generasi seperti ini, lanjut Adnan, ada empat faktor yang harus didorong. Pertama, perbaikan gizi untuk seluruh anak-anak sejak dini. Hal ini menjadi faktor utama anak menjadi stunting.
"Anak-anak kita harus memproduksi gizi yang baik dengan mengkonsumsi buah dan sayur serta makanan dengan sumber protein, baik nabati maupun hewani," ujarnya.
Kedua, seluruh sektor yang berkerja dalam mencegah jumlah stunting di setiap daerah harus memiliki visi dan pemahaman yang sama. Ketiga, dalam mencegah stunting, pemerintah daerah harus memiliki konsep yang jelas. Seperti pada sistem pola asuh, pola makan dan sanitasi serta kebutuhan air bersih.
Baca Juga: Melalui Rembuk Stunting, Pemkot Bandung Serius Tekan Angka Stunting
"Kita harus memiliki tujuan yang sama untuk membentuk anak-anak kita tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, dan berkompetisi," jelasnya lagi.
Terakhir, memiliki persiapan yakni bagaimana menyatukan data yang ada sebagai awal daripada merencanakan suatu konsep yang akan diimplementasikan. Olehnya, dirinya berharap adanya perbaikan data terkait jumlah anak stunting sesuai dengan fakta yang ada.
“Saya berharap seluruh OPD yang terkait baik ditingkat kabupaten maupun desa/kelurahan untuk memperbaiki data yang ada terkait angka stunting serta membuat perencanaan yang matang sehingga kita mampu memeranginya," ujarnya.
Bupati Adnan menegaskan, dengan angka stunting yang terus meningkat di wilayah Kabupaten Gowa maka akan berbahaya bagi masa depan daerah. Apalagi di tengah situasi pandemi virus corona atau Covid-19.
Baca Juga: Temui Wapres, Wagub Sulsel Laporkan Penurunan Stunting 5 Persen
Sementara Kepala Bappeda Kabupaten Gowa, Taufiq Mursad mengatakan, rembuk stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan pelaksanaan kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara stakeholder terkait.
“Ini bertujuan untuk menyampaikan hasil analisis situasi dengan rencana-rencana intervensi penurunan stunting kabupaten/kota terintegrasi. Mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi serta membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting terintegrasi di kabupaten/kota,” jelasnya.
Pada rembuk stunting virtual tersebut, dihadiri perwakilan dari setiap OPD lingkup Pemkab Gowa. Antara lain 36 OPD, 18 camat, 26 kepala puskesmas, serta perwakilan desa dan kelurahan sebanyak 167 desa/kelurahan.
Baca Juga: Terjawab Ini Sebab Angka Gizi Buruk dan Stunting di Tangerang Tinggi