Terpisah, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XIII Makassar M Insal U Maha menyatakan sebagai upaya penanganan darurat, Kementerian PUPR berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan polres hingga polsek.
Saat ini telah dipasang rambu peringatan jalan terputus dan larangan melintas dari arah Rantepao dan Palopo yang dijaga oleh aparat keamanan.
"Untuk alat berat ekskavator dan loader dari arah Rantepao, sudah ada di lokasi longsoran. Sedangkan alat berat dari arah Palopo sedang melakukan pembersihan timbunan tanah di lokasi longsor," jelas Insal.
Ia menjelaskan, pekerjaan perbaikan jalan akan ditangani oleh Paket Preservasi Jalan dan Jembatan Batas Sulbar-Makale-Rantepao-Batas Kota Palopo.
Baca Juga: Gerak Cepat, Wagub Sulsel Temui Korban Longsor Poros Palopo - Toraja Utara
"Sejak awal penurunan tanah sudah ditinggalkan pemiliknya. Sekitar 40 kendaraan terjebak di antara longsoran. Tapi semua sudah dievakuasi," kata Insal.
Sebagai informasi, longsor yang terjadi di Palopo pada Jumat (26/6/2020) sore dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil.
Sebelumnya Gubernur Sulsel juga menduga longsor terjadi akibat adanya alih fungsi lahan.