Sonora.ID - Di masa pandemi ini, masyarakat diimbau untuk meminimalisir kegiatan di luar rumah, sehingga seluruh aktivitas dialihkan menjadi di dalam rumah saja.
Pasangan suami istri yang biasanya disibukkan dengan pekerjaan masing-masing, harus melakukan pekerjaan mereka dari dalam rumah.
Dr. Hasto Wardoyo selaku Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa kondisi ini justru menyebabkan peningkatan angka perceraian di masa pandemi.
“Perceraian di dua tahun terakhir memang meningkat ya, di tahun 2017, 2018 meningkat. Di masa pandemi ini juga luar biasa, dari data menunjukkan peningkatan,” jelasnya.
Pihaknya menyebutkan bahwa, salah satu faktor dari adanya perceraian ini adalah pernikahan dini, maka BKKBN pun sering kali mengimbau untuk tidak melakukan perkawinan dalam usia muda.
Pasalnya, Kepala BKKBN ini melihat bahwa perkawinan dini ini sering kali tidak memiliki pemahaman yang kuat antar pasangan, sehingga berujung pada perceraian.
Data ini pun dibenarkan oleh Psikolog Klinis Anak, Remaja, dan Keluarga, Roslina Verauli, yang menyatakan bahwa menikah di bawah usia 20 tahun memiliki risiko yang besar untuk bercerai.
Baca Juga: Kasus Perceraian di Semarang Selama Pandemi Covid-19 Naik Drastis
“Menikah di bawah 20 tahun akan memperbesar risiko bahwa pasangan suami istri nantinya akan kesulitan untuk mengatasi konflik dalam pernikahan. Jadi usia yang paling baik untuk menikah adalah usia 20 tahun ke atas,” ungkap Verauli.
Dalam Webminar Sonora bersama BKKBN ini pun, Verauli menyatakan bahwa keluarga dengan perencanaan yang baik cenderung akan menyelesaikan masalah dengan cara yang baik juga.
Teori dan data ini pun dibuktikan oleh pasangan artis yang juga bergabung pada webminar ini, Rio Febrian dan Sabria Kono.
Baca Juga: Istilah 'Perceraian Corona' Jadi Tren di Jepang Selama Karantina Covid-19
Keduanya menyatakan bahwa pada masa pandemi ini, mereka tetap bisa menjaga hubungan keluarga dengan baik.
“Banyak penyesuaian dan akhirnya banyak kompromi juga. Kalau enggak kompromi kan panjang urusannya ya,” ungkap Rio menceritakan kondisi rumah tangganya selama pandemi.
Sebagai pasangan, Sabria menyatakan bahwa proses mereka sebelum akhirnya memutuskan menikah memang terbilang panjang.
Sehingga keduanya mengaku sudah bosan berkelahi karena pada saat pacaran sudah banyak perkelahian yang mereka lalui, sehingga sudah saling mengerti apa saja yang tidak disukai oleh pasangannya.
Baca Juga: BKKBN Pastikan Pelayanan Akseptor Berjalan Sesuai Protokol Kesehatan