Selain itu, memperkuat sarana dan prasarana pemadaman kebakaran serta personil terlatih pada regu pemadaman kebakaran perusahaan perkebunan.
"Perusahaan-perusahaan diminta juga untuk aktif dalam upaya pencegahan dan edukasi karhutbunlah di masing-masing wilayah operasional," tegas.
Ia menambahkan, melalui dana APBD Muba juga telah menyediakan sarana prasarana serta fasilitas pemadam kebakaran.
"Fasilitas alat pemadam kebakaran sudah disebar terutama di daerah rawan karhutbunlah," jelasnya.
Baca Juga: Pakar Epidemiologi Nilai Penularan Covid-19 Masih Berpotensi Terjadi di Sumsel
Dodi juga menegaskan, dirinya mewajibkan perangkat Kecamatan dan perangkat Desa agar stand by di wilayah masing-masing.
"Camat dan Kades wajib berada di tempat, sosialisasi dan edukasi warga agar tidak melakukan pembakaran hutan untuk membuka lahan," tegasnya lagi.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Gubernur Sumsel Herman Deru mengajak semua stakeholder harus bekerjasama mencegah potensi terjadinya karhutbunlah.
"Koordinasi harus dilakukan hingga ke tingkat bawah dan kembali mengaktifkan masyarakat peduli api," katanya.
Ia menyebutkan, akan dikucurkan bantuan sebesar Rp45 Miliar untuk 10 Kabupaten di Sumsel yang rawan karhutbunlah.
"Kita semuanya harus bersinergi dalam upaya pengurangan titik hotspot," pungkasnya.
Baca Juga: Karhutla Sering Diprotes Negara Tetangga, Mahfud: Sejak Dipimpin Jokowi, Hampir Tak Ada Protes