Ananda Terancam Di-Recall Jika Tetap Ngotot Maju Pilkada 2020

2 Juli 2020 18:30 WIB
DPD Partai Golkar Kalimantan Selatan secara tegas akan menindak kadernya, jika berani maju dalam Pilkada Serentak 2020
DPD Partai Golkar Kalimantan Selatan secara tegas akan menindak kadernya, jika berani maju dalam Pilkada Serentak 2020 ( SmartFM Banjarmasin)

Banjarmasin, Sonora.ID - DPD Partai Golkar Kalimantan Selatan secara tegas akan menindak kadernya, jika berani maju dalam Pilkada Serentak 2020 dengan partai lain tanpa mengantongi surat tugas resmi dari partainya.

Mengingat sudah ada surat penetapan pasangan calon yang telah diajukan kepada DPP Partai Golkar di Jakarta, untuk calon Gubernur dan Wakil Gubernur, calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota serta calon Bupati dan Wakil Bupati.

Hal tersebut ditegaskan Puar Junaidi, Ketua Tim Pemenangan DPD Partai Golkar Kalimantan Selatan menanggapi adanya kemungkinan kader partainya yang berpeluang diusung partai lain karena tidak masuk dalam penetapan.

Ia mengungkapkan yang bersangkutan berpeluang di-recall atau diberhentikan sebagai kader partai.

Termasuk juga dicopot dari posisinya apabila masih menjabat sebagai anggota legislatif.

"Apabila partai sudah menetapkan orang yang direkomendasikan yang menjadi calon tapi ada kader atau pengurus partai yang tetap mencalonkan diri, dipastikan akan di-recall," tuturnya secara tegas, beberapa waktu lalu.

Hal itu juga menurutnya juga sudah diatur dalam Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar yang sudah diketahui oleh seluruh kader.

Sehingga sangat tidak mungkin ada kader yang berani melanggar dengan alasan ketidaktahuan atas aturan tersebut.

Baca Juga: Tak Dapat Dukungan, Golkar Beberkan Alasan Tak Usung Ananda dalam Pilkada 2020

Tanpa diperingati pun, dirinya menilai seluruh kader sudah memahami ancaman itu.

"Sebab itu sesuai AD/ART ada sanksinya," jelas politikus senior tersebut.

Recall menurut Puar pernah dialami oleh kader senior Partai Golkar, Fadel Muhammad, yang pada saat itu mendukung istrinya yang maju dalam Pilgub Gorontalo namun diusung oleh partai lain.

Secara tersirat, ancaman recall atau penarikan seolah ditujukan kepada Ananda, Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjarmasin, yang dilirik oleh partai lain pasca namanya tidak lolos dalam penetapan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin dari partai tersebut.

Ananda kalah dari Yuni Abdi Nur Sulaiman, yang ditunjuk partai untuk mendampingi calon Wali Kota Banjarmasin, Abdul Haris Makkie karena berbagai pertimbangan.

Seperti kemampuan finansial, usia dan juga evaluasi dari para pengurus.

Baca Juga: Beredar Surat Sakti Golkar Soal Calon Kepala Daerah Kalsel, Berikut Tanggapan PKS

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm