Makassar, Sonora.ID - Neraca perdagangan Sulawesi Selatan masih mencatatkan surplus sebesar 46,04 juta dollar Amerika di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Yos Rusdiansyah mengatakan surplus tersebut berkat nilai ekspor Sulsel yang mencapai 91,63 juta dollar pada Mei 2020. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impor yang hanya 45,59 juta dollar.
Baca Juga: Neraca Perdagangan Sulsel Masih Surplus 57,31 Juta Dollar pada April 2020
Data BPS menunjukkan, nilai ekspor pada Mei 2020 turun 15,47 persen secara bulanan. Nikel masih mendominasi komoditas utama yang diekspor dengan persentase 57,69 persen.
Disusul Biji-bijian berminyak dan Tanaman Obat, Ikan, Udang dan Hewan Air Tidak Bertulang Belakang Lainnya masing-masing 12,94 persen dan 6,74 persen. Selanjutnya komoditas lainnya.
Sebagian besar ekspor pada Mei 2020 ditujukan ke Jepang dengan persentase 62,26 persen.
Baca Juga: Neraca Perdagangan Indonesia Maret 2020 Surplus 743,4 Juta Us Dollar
Disusul Amerika Serikat, Vietnam, dan Filipina, dengan masing-masing 62,26 persen, 30,23 persen, 1,73 persen, 1,63 persen dan 1,17 persen.
"Kalau dibandingkan dengan tahun lalu memang neraca perdagangan kita surplus. Ini bagus karena akan menambah cadangan devisa negara kita," kata Yos saat jumpa pers secara virtual belum lama ini.
Baca Juga: PJ Wali Kota Makassar, Temukan Kejanggalan Dana Bantuan Sembako Pemerintah
Sedangkan nilai impor barang yang dibongkar melalui beberapa pelabuhan di Sulawesi Selatan tercatat mencapai 45,59 juta dollar amerika serikat pada Mei 2020.
Angka ini mengalami penurunan sebesar 20,44 persen bila dibandingkan nilai impor bulan April 2020 yang mencapai 57,31 juta dollar.
Lima kelompok komoditas utama yang diimpor diantaranya Gula dan Kembang Gula, Bahan Bakar Mineral, Ampas dan Sisa Industri Makanan, Gandum-ganduman serta Mesin-mesin Pesawat Mekanik.