“Dan akhirnya kami memberanikan diri ketika PSBB ke empat, itu angka-angka mulai membaik kurva-kurva menurun, dan kita memberanikan diri melakukan pelonggaran mulai tanggal 5 Juni hingga tanggal 2 Juli. Namun demikian, kami tetap memberlakukan PSBB, jadi membuat orang agak binggung kenapa ada PSBB tapi ada pelonggaran, namun demikian perlu kami jelaskan, kami meyakini bahwa kalo ada pelonggaran itu berarti potensi orang keluar rumah, interaksi semakin tinggi, mungkin potensi bersentuhan akan ada, bahkan potensi penyebaran virus bisa meningkat, jadi kami menyebut ini PSBB transisi” ujar Riza.
Dengan masih berlakunya PSBB transisi, Riza mengatakan aktivitas warga di sejumlah tempat seperti kantor atau pusat perbelanjaan masih dibatasi.
Jumlah orang yang bekerja kantor atau pengunjung mal misalnya, hanya boleh terisi maksimal 50 persen dari kapasitas yang tersedia, dengan tetap menerapkan protocol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan, menjaga jarak dan tak berkerumun.
“PSBB transisi ini merupakan transisi menuju masyarakat yang sehat, aman dan produktif” ujar Riza.
Baca Juga: Wisuda Secara Daring, Peserta Wisuda: Awalnya Ortu Kecewa, Tapi Sudah Menerima