"Kelurahan Mantuil ini adalah kelurahan paling luar di Banjarmasin Selatan. Selama ini kami melihat untuk ke Pulau Bromo harus menggunakan feri penyeberangan, kalau lagi surut tak bisa nyeberang," ujarnya lagi.
Ibnu berharap pembangunan jembatan penyeberangan ini segera selesai tepat waktu sehingga masyarakat setempat dapat menikmatinya.
"Saya kira mudah-mudahan dengan alokasi anggaran Rp 44 miliar ini bisa selesai dalam satu tahun anggaran dan mudah-mudahan di awal Desember sudah selesai," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Arifin Noor, mengatakan bahwa untuk pemasangan tiang pancang tahap pertama dilakukan sebanyak 20 batang. Ditargetkan pemasangan tiang pancang selesai paling lama satu setengah bulan.
Baca Juga: Akses Palopo-Toraja Terputus, Kementerian PUPR Akan Bangun Jembatan Darurat
"Kalau saat ini pengerjaannya sudah mencapai dua puluh tujuh persen. Ya, semoga bisa lancar tanpa kendala sehingga kita bisa selesai sesuai target," harapnya.
Selain itu, jembatan ini sengaja didesain untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki, sehingga untuk roda empat hanya diperbolehkan ketika kondisi darurat saja.
“Kalau mobil emergensi, ambulans dan pemadam bisa, cuma untuk mobil umum tidak izinkan meski (konstruksinya) tahan. Karena kami memang desain untuk roda dua dan pejalan kaki,” pungkasnya.
Baca Juga: Target Selesai Desember 2020, Progres Pembangunan Jembatan Joyoboyo Surabaya Capai 35 Persen