Banjarmasin, Sonora.ID - Pembangunan jembatan gantung di Pulau Bromo, Kelurahan Mantuil, Banjarmasin Selatan, terus digenjot Pemerintah Kota Banjarmasin.
Pembangunan fasilitas penyeberangan yang mulai dikerjakan sejak Mei lalu, saat ini sudah memasuki tahapan pemasangan tiang pancang.
Belum lama ini, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota, Arifin Noor, secara simbolis memasang tiang pancang pertama pembangunan jembatan yang pembangunannya menelan biaya sekitar Rp 44 miliar dari APBD Kota.
Ibnu mengatakan jembatan penyeberangan berkonsep menggantung dengan panjang 252 meter dan memiliki keunikan ini diharapkan tak hanya menjadi sarana penyeberangan bagi warga Pulau Bromo, namun juga menunjang pengembangan pariwisata di Banjarmasin.
Baca Juga: 3 Wanita yang Buat TikTok di Jembatan Suramadu Minta Maaf, Polisi Beri Sanksi
"Dengan dibangun jembatan gantung ini bisa memudahkan akses masyarakat dan tentu konsepnya dengan menunjang pariwisata juga. Karena desainnya cukup ikonik, ada ruang terbuka hijaunya dan juga dirancang cukup futuristik. Saya yakin dan percaya masyarakat akan banyak datang kesini karena tertarik," ucapnya di sela kegiatan pemasangan tiang pancang.
Selain itu, yang terpenting juga jembatan yang pembangunannya sudah direncanakan sejak awal Ia menjabat sebagai Wali Kota, diharapkan menjadi jawaban atas keluhan warga Pulau Bromo yang selama ini merasa kesulitan untuk menyeberang ke wilayah Mantuil.
Mengingat, selama ini warga harus menggunakan kapal feri untuk menyeberang menuju pusat kota dan tak jarang mereka terkendala waktu karena bergantung pada pasang surut air sungai.
Baca Juga: Lolos Dari Pemangkasan Anggaran, Proyek Jembatan Pulau Bromo Tetap Jalan
"Kelurahan Mantuil ini adalah kelurahan paling luar di Banjarmasin Selatan. Selama ini kami melihat untuk ke Pulau Bromo harus menggunakan feri penyeberangan, kalau lagi surut tak bisa nyeberang," ujarnya lagi.
Ibnu berharap pembangunan jembatan penyeberangan ini segera selesai tepat waktu sehingga masyarakat setempat dapat menikmatinya.
"Saya kira mudah-mudahan dengan alokasi anggaran Rp 44 miliar ini bisa selesai dalam satu tahun anggaran dan mudah-mudahan di awal Desember sudah selesai," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Arifin Noor, mengatakan bahwa untuk pemasangan tiang pancang tahap pertama dilakukan sebanyak 20 batang. Ditargetkan pemasangan tiang pancang selesai paling lama satu setengah bulan.
Baca Juga: Akses Palopo-Toraja Terputus, Kementerian PUPR Akan Bangun Jembatan Darurat
"Kalau saat ini pengerjaannya sudah mencapai dua puluh tujuh persen. Ya, semoga bisa lancar tanpa kendala sehingga kita bisa selesai sesuai target," harapnya.
Selain itu, jembatan ini sengaja didesain untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki, sehingga untuk roda empat hanya diperbolehkan ketika kondisi darurat saja.
“Kalau mobil emergensi, ambulans dan pemadam bisa, cuma untuk mobil umum tidak izinkan meski (konstruksinya) tahan. Karena kami memang desain untuk roda dua dan pejalan kaki,” pungkasnya.
Baca Juga: Target Selesai Desember 2020, Progres Pembangunan Jembatan Joyoboyo Surabaya Capai 35 Persen