Makassar, Sonora.ID - Pemerintah Kota Makassar membolehkan pelaksanaan salat Idul Adha di tanah lapang dan masjid sepanjang menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkot Makassar, Aswis Badwi menginstruksikan pengurus masjid dan panitia pelaksanaan salat idul adha untuk melakukan persiapan. Masyarakat bisa saja melaksanakan salat Idul Adha, namun dengan catatan harus memperhatikan protokol kesehatan. Aswis menambahkan jajaran pemerintah yang bertugas melakukan pengawasan seperti camat hingga lurah.
"Tidak perlu lapor lagi, kan ada pak Camat dan pak Lurah yang jaga, KUA juga itu dikelola semua, itu yang bekerjasama dengan kami. Siapa yang melaksanakan salat Idul Adha nanti penting patuhi protokol kesehatan,” kata Aswis Senin 6 Juni 2020.
Baca Juga: Dewan Mesjid Indonesia Balikpapan Perbolehkan Salat Idul Adha di Mesjid
Aswis menambahkan ketentuan ini mengacu pada Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2020 tentang panduan penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah dalam mewujudkan masyarakat produktif dan aman Covid-19.
Selain itu, mengatur penyelenggaraan salat idul adha yang dibolehkan untuk dilakukan di lapangan,masjid,ruangan dengan berbagai persyaratan yang harus dipatuhi.
Diantaranya menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di area tempat pelaksanaan. Melakukan pembersihan dan desinfeksi di tempat pelaksanaan, membatasi jumlah jalur keluar masuk tempat pelaksanaan guna memudahkan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan.
Selain itu, menyediakan fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer di jalur masuk dan keluar. Termasuk menyediakan alat pengecekan suhu tubuh. Jika ditemukan jamaah dengan suhu tinggi /tidak diperkenankan memasuki area tempat pelaksanaan ibadah.
"Menerapkan pembatasan jarak dengan memberikan tanda khusus minimal jarak 1 meter, mempersingkat pelaksanaan salat dan khutbah Idul Adha tanpa mengurangi ketentuan syarat dan rukunnya cara rawan. Tidak mewadahi sumbangan/ sedekah Jemaah dengan menjalankan kotak, karena berpindah-pindah tangan terhadap penularan penyakit," tambahnya.
Sementara pengurus masjid wajib memberikan imbauan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan pelaksanaan Salat Idul Adha. Jemaah harus membawa sajadah atau alas salat masing-masing, menghindari kontak fisik seperti bersalaman atau berpelukan. Selain itu menjaga jarak antar jemaah minimal satu meter.
Khusus bagi anak-anak dan warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit disarankan untuk tidak mengikuti salat idul adha. Serta orang dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi terhadap Covid-19.