Yogyakarta, Sonora.ID - Pariwisata merupakan salah satu engine of growth utama perekonomian DIY.
Pada 2019, Industri pariwisata dan penunjangnya telah berkontribusi pada perekonomian DIY sebesar 55,37%.
Selain itu, sifatnya yang memberikan multiplier effect ternyata memberikan dampak hingga 104,9 kali lipat. Artinya peningkatan/penurunan permintaan akhir pada sektor pariwisata DIY sebesar Rp 1 miliar, maka output perekonomian akan meningkat/menurun sebesar Rp 104,9miliar.
Sehingga, penurunan kinerja sektor pariwisata selama masa pandemi Covid-19 berdampak secara signifikan kepada perekonomian DIY terutama sektor yang terhubung langsung dengan pariwisata seperti perhotelan, industri kuliner, transportasi, perdagangan, destinasi wisata, bahkan sektor konsumsi rumah tangga.
Baca Juga: Personel Polda DIY Lakukan Donor Plasma Di Rsup Dr. Sardjito
Untuk itu, guna mendukung Pemda DIY dalam pemulihan ekonomi daerah, Bank Indonesia DIY menyusun kajian ‘Strategi Pemulihan Pariwisata DIY New Normal’, bekerja sama dengan Dinas Pariwisata DIY dan Pusat Studi Ekonomi dan Industri Skala Kecil, UPN Veteran.
Selain untuk menganalisis dampak pandemi Covid-19 bagi sektor pariwisata DIY, hasil kajian dimaksud juga digunakan untuk mapping preferensi wisatawan berwisata di DIY dan menyusun strategi percepatan pemulihan di masa dan pasca pandemi Covid-19.
Hasil kajian menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan preferensi wisatawan terhadap pariwisata di DIY.
Pada fase new normal, wisatawan lebih mengutamakan faktor higienitas baik pada akomodasi, tempat wisata dan amenitasnya, serta tempat kuliner.
Baca Juga: Anjangsana Dalam Rangka Hari Bhayangkara Ke-74 Tahun 2020 Polda D.I.Yogyakarta
Selain itu, wisatawan juga menjadi lebih selektif dan mementingkan atraksi yang berkualitas dan amenitas yang lengkap.
Dengan melihat perubahan preferensi tersebut dan jika bercermin pada kondisi sebelum Covid-19, terdapat gap di industri pariwisata DIY yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki demi memenuhi kebutuhan wisatawan dan menciptakan pariwisata DIY yang resilient, competitive dan inclusive.
Disadari bahwa kondisi pandemi Covid-19 membuat pemulihan pariwisata DIY tidak mudah dan membutuhkan waktu yang tidak singkat.
Oleh sebab itu, dibutuhkan kolaborasi lintas Instansi untuk mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata DIY dan adaptasi menuju pariwisata DIY new normal.
Baca Juga: Redenominasi Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, Sri Mulyani: untuk Efisiensi Perekonomian
Dalam upaya tersebut, Bank Indonesia DIY bersama dengan Pemda DIY – Dinas Pariwisata DIY, dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY berkolaborasi dan bersinergi program untuk mendorong percepatan pemulihan pariwisata DIY.
Bank Indonesia DIY menyebut program tersebut SIWIGNYO - Sinergi Pariwisata Ngayogyakarta. Dalam framework-nya program dibagi dalam 3 key strategies; adjustment strategy yaitu repositioning strategy menuju pariwisata new normal, acceleration strategy untuk mempercepat upaya pemulihan pariwisata, dan adaptation strategy untuk beradaptasi dan menjaga pariwisata DIY lebih sustainable.
Masing-masing key strategies terdiri dari berbagai program, antara lain; penyusunan kajian pariwisata, pelatihan pariwisata online, penyusunan SOP Kesehatan bidang pariwisata dan sosialisasinya, membangun aplikasi pariwisata, akselerasi QRIS, promosi pariwisata DIY new normal, dan lain-lain.
Baca Juga: BI Bali: Perekonomian Bali Baru Bangkit Kembali pada Triwulan Empat 2020
Selain dari pada program tersebut, BI DIY juga mendukung pengkondisian Destinasi Wisata menuju new normal melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
Bersamaan dengan diseminasi yang digelar pada Rabu, 8 Juli 2020 di Hotel INNA Garuda Yogyakarta, akan dilakukan juga penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Sinergi Pariwisata Ngayogyakarta antara Dinas Pariwisata DIY dan Bank Indonesia DIY sebagai dasar implementasi strategi percepatan pemulihan pariwisata DIY menuju new normal.
Selain itu, dilakukan juga penyerahan PSBI alat kesehatan dalam rangka pengkondisian 7 (tujuh) destinasi wisata dan 1 glamping di DIY untuk mendukung kegiatan pariwisata new normal.
Dalam rangka percepatan smart tourism di DIY, BI DIY juga memberikan bantuan pembangunan aplikasi pariwisata DIY menuju new normal yang akan digunakan untuk reservasi online pengunjung.
Baca Juga: Bakti Sosial Dalam Hari Bhayangkara Ke-74 Tahun 2020 Polda D.I.Yogyakarta
Informasi kepadatan pengunjung di suatu destinasi dan tracing pengunjung dalam rangka pengendalian Covid-19 dapat dipantau dengan aplikasi ini.
Selain itu, melalui aplikasi ini, destinasi wisata juga didorong untuk melakukan akselerasi implementasi pembayaran non tunai.
Harapannya rangkaian acara tersebut dapat bermanfaat bagi setiap pihak yang berpartisipasi, baik bagi pembuat kebijakan di bidang pariwisata dan pendidikan DIY, dan pelaku industri wisata dalam mempersiapkan pariwisata DIY new normal.
Turut diundang dalam acara Sekretaris Daerah DIY, Dinas Pariwisata DIY, Bappeda DIY, Asisten Daerah Bidang Perekonomian DIY, Dinas Pendidikan DIY, ISEI DIY, GIPI DIY, serta perwakilan dari perguruan tinggi, dengan maksimal peserta 30 orang yang akan mengikuti acara dengan protokol kesehatan yang berlaku.
Baca Juga: Lacak Persebaran Covid-19, Polda DIY Gelar Rapid Test Gratis Di Sejumlah Area