Sonora.ID - Masa transisi menuju tatanan normal baru menuntut proses adaptasi melalui penerapan protokol kesehatan di dalam melakukan berbagai aktivitas ekonomi.
Untuk itu, diperlukan inovasi dan kreativitas di dalam pelaksanaannya guna menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi.
“Di saat ini juga perlu dilakukan inovasi-inovasi, perlu ada kreasi. Menjaga dua hal ini jangan sampai kita mementingkan ekonomi, kemudian kesehatan menjadi terkorbankan. Kemarin kita mementingkan kesehatan, kemudian ekonominya menurun. Karena itu kita coba hidup menjaga dua keseimbangan. Ini memang tidak mudah,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam kunjungan kerjanya di SMAN 4 Kota Sukabumi, Rabu (8/7/2020).
Baca Juga: Pemerasan Pada Sejumlah Kades, 4 Tersangka ASN Diamankan Petugas OTT Polda Lampung
Lebih lanjut Wapres mengatakan bahwa hal ini dikarenakan pada penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) banyak aktivitas yang dihentikan termasuk pendidikan, dimana dilakukan sekolah secara online (daring) tanpa tatap muka langsung.
Namun pelaksanaannya menjadi kurang optimal, terlebih di beberapa daerah tidak dapat dilakukan karena belum ada jaringan internet.
“Karena itu pada saat ini bagaimana mengembalikan mereka ke kelas dengan tatap muka akan tetapi kondisi belum memungkinkan karena ada daerahnya kita itu kalau nasional ada merah, oranye, kuning, hijau,” terang Wapres.
Baca Juga: Tahun 2019, Pendapatan Daerah Sumut Terealisasi 93,20 Persen
Bahkan di Jawa Barat, lanjut Wapres, memiliki enam warna [zona] dan lebih banyak variasinya.