Menutup sambutannya, Wapres berharap agar kunjungan kerja pertamanya sejak pandemi Covid-19 ini dapat menjadikan Kota Sukabumi sebagai contoh yang baik dalam penanganan daerah menjadi zona hijau, penyelenggaraan pendidikannya, maupun inovasi yang dilakukan.
Untuk itu diperlukan konsistensi dalam menjaga zona hijau di semua lokasi kegiatan.
“Bagaimana jaga konsistensi, istilahnya agama bagaimana kalau sudah hijau jangan balik. Bagaimana menjaga istiqomahnya, mencapai tentu sulit tetapi empertahankan juga tidak mudah. Karena itu Saya berharap mudah-mudahan hijau, sekali hijau tetap hijau. Jangan jadi kuning biru apalagi merah,” tandasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan laporan mengenai kesiapan Jawa Barat, khususnya Sukabumi dalam membuka kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Baca Juga: Pemprov Sumut Kembali Siapkan Rp 500 M untuk Stimulus Covid-19
“Setelah 3 bulan lama Jawa Barat melaksanakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dengan jumlah penduduk hampir 50 Juta jiwa, lima langkah/prinsip yang menjadi pedoman dalam penanganan Covid-19 yakni pro aktif, transparan, ilmiah, kolaboratif dan inovatif,” jelasnya.
Menurut kajian epidemiologis, tambahnya, Jawa Barat memerlukan PSBB Skala Provinsi, di mana dilakukan penutupan terhadap 27 kota/kabupaten.
Hal ini mampu menurunkan tingkat infeksi rata-rata R0 dari skala 4 menjadi sekitar dibawah skala 1.
“Insha Allah terkendali hingga hari ini. Kemudian untuk kasus aktif, Jawa Barat saat ini turun peringkat disusul Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. Untuk ukuran penduduk 50 juta menurut definisi WHO, Jawa Barat masuk kategori terkendali,” tuturnya.
Baca Juga: Dongkrak Devisa Pariwisata, Dispar Sumut Sasar Wisatawan Domestik
Kang Emil, demikian ia disapa, mengatakan Jawa Barat menjadi provinsi yang siap menghadapi Covid 19 dengan berbekal berkumpulnya industri high technology.
Sehingga mampu memproduksi alat ventilator sendiri, alat PCR (Polymerase Chain Reaction) atau swab, dan rapid test (dengan spesifikasi mendeteksi antigen), surgical mask, surplus APD (Alat Pelindung Diri) yang mampu ekspor ke Afrika dan Eropa.
“Setelah persiapan alat-alat penanganan ini siap, Jawa Barat masuk kepada rating epidemiologi yakni hitam, merah, kuning, biru dan hijau. Hal sudah dan sedang kami sinkronisasi dengan tim gugus tugas pusat. Per hari ini, Sukabumi menjadi kabupaten yang mendapatkan penilaian zona hijau, sisa nya masih di rating zona kuning dan biru, tetapi sudah tidak ada lagi dengan rating zona hitam dan merah,” paparnya.
Ia berpendapat Sukabumi sudah siap dengan proses selanjutnya yaitu fase tatanan normal baru.
Baca Juga: Bercinta di Pinggir Jalan, Aksi Mesum Pasangan Ini Terekam Kamera Google Maps
Salah satu nya adalah bidang pendidikan, dengan tetap mengutamakan keselamatan, maka diberlakukan siswa belajar dalam kelas dari semula 36 orang menjadi 18 orang.
“Dengan memperhatikan protokol kesehatan, selain penggunaan masker dan face shield akan dipertimbangkan pembuatan kotak plastik. Kami juga tidak memaksakan kehadiran dalam kelas kepada siswa dan orang tua, proses pendidikan di dalam rumah juga menjadi pilihan. Diperhitungkan bahwa sekitar 30% siswa berdomisili pada zona kuning atau biru, oleh karena itu bagi siswa siswa tersebut belum diperkenankan kehadiran dalam kelas,” katanya menjelaskan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menekankan penerapan protokol kesehatan dan mengutamakan keselamatan dalam pelaksanaan kembali pendidikan tatap muka di sekolah yang berada di zona hijau.
Ia berharap pembukaan ini dapat dijalankan secara bertahap dan hanya pada kabupaten yang telah ditetapkan sebagai zona hijau, dengan tingkatan SMA lebih dahulu penerapan social distancing.
Baca Juga: Pemprov Sumut Kembali Siapkan Rp 500 M untuk Stimulus Covid-19
“Kepala Sekolah harus mempunyai mindset dan pola pikir yang mengutamakan kesehatan demi keamanan siswa dan keluarganya, tidak semata kelengkapan pendukung protokol kesehatan yang telah memadai. Saya mengapresiasi SMAN 4 Sukabumi dan sekolah sekolah lainnya yang pro aktif mengambil langkah-langkah yang lebih aman dengan menerapkan kegiatan belajar mengajar mengutamakan kesehatan dan keselamatan,” ujarnya.
Kemudian, acara dilanjutkan pembahasan internal dan kunjungan Wapres ke Pondok Pesantren Asshabariyah yang menjadi rangkaian kegiatan kunjungan kerjanya di Kota Sukabumi dalam memonitoring kesiapan menuju tatanan normal baru.
Turut hadir mendampingi Wapres, Menteri Agama Fachrul Razi, Walikota Sukabumi Achmad Fahmi, dan Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar. (OYP/AF-KIP, Setwapres)