“Kita sudah menyiapkan opsi, apakah bisa belajar tatap muka di bulan Oktober. Tapi kalau kondisinya masih seperti saat ini, terpaksa pembelajaran dimulai awal tahun depan,” tegasnya.
Ibnu khawatir, jika pada saat pandemi tetap melaksanakan belajar mengajar tatap muka, akan terjadi penularan bahkan kluster baru di lingkungan sekolah.
“Kita tidak ingin terjadi adanya penularan baru terhadap anak-anak kita,” pungkas Ibnu.
Seperti diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menetapkan tahun ajaran baru 2020/2021 di sekolah baik tingkat SD, SMP hingga SMA akan dimulai pada 13 Juli mendatang.
Wilayah yang sudah bebas dari zona merah CoVID-19, diperkenankan memulai tahun ajaran baru dengan sekolah tatap muka.
Baca Juga: Sukseskan Gerakan Sejuta Masker, Pemkab Gowa Libatkan 114 UMKM Lokal