Sonora.ID - Meski pertumbuhan pasien positif Covid-19 masih terus terjadi di berbagai negara, termasuk Singapura, namun hari ini negara tersebut menyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu).
Pada pemilu parlemen ini ada sekitar 26 juta warga yang terdaftar sebagai pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya di 1.100 Tempat Pemungutan Suara.
Pemilu ini sudah mulai berjalan pada pukul 08.00 pagi tadi dan akan berakhir pada pukul 20.00 waktu setempat.
Baca Juga: Grab Didenda Rp 29,5 Miliar oleh KPPU Karena Persaingan Tak Sehat
Meski diadakan pada saat pandemi seperti ini, namun pihak Pemerintah Singapura sudah mempersiapkan langkah dan prosedur yang aman untuk masyarakat di sana.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh salah satu warga Indonesia yang berada di Singapura, Hari Roesli pada tim Sonora pagi ini.
“Oleh karena pandemik Covid-19 ini jadi pemerintah Singapura mengaturkan waktu. Diantarkan surat keseluruh rakyat dan dikasih waktu-waktunya untuk datang pemilu. Tidak boleh sesuka hatinya datang ke sana gitu, enggak bisa,” jelasnya.
Baca Juga: Kebudayaan Malaysia Direbut Negara Tetangganya Sendiri, Apakah Karma?
Adanya surat kepada setiap warga untuk memberikan jadwal pemilu tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi kerumunan di TPS.
Hari juga menyatakan bahwa pemerintah Singapura sudah mempersiapkan berbagai prosedur seperti sterilisasi sebelum masuk TPS dan setelah meninggalkan tempat tersebut.
“Aman-aman saja, tapi saya takutnya waktunya itu takut ada yang terlambat atau apa. Tapi ya yang pastinya pemerintah sudah atur yang terbaik untuk semua,” tambah Hari.
Baca Juga: Harus Siap Siaga untuk Sukseskan Penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2020
Di sisi lain, pihaknya menyatakan bahwa kondisi masyarakat di Singapura masih sangat normal, tidak ada kerumunan massa.
Meski demikian, pemberitaan hari ini menunjukkan bahwa TPS sudah ramai dan dipenuhi oleh warga yang akan memberikan suaranya.
Hal inilah yang membuat Hari takut terjadi kerumunan pada saat dirinya menyambangi TPS.
“Itu dia, enggak tahu bagaimana mereka mengaturkan. Tapi yang penting semua harus pilih yang terbaik, dan setelah memilih harus keluar dari tempat, pulang ke rumah,” sambungnya.
Baca Juga: MA Kabulkan Gugatan Terkait Pilpres, Bagaimana Nasib Jokowi-Maruf?