Surabaya, Sonora.ID - Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, Subairi mengatakan ada perubahan target partisipasi pemilih di masa pandemi ini.
"Target partisipasi masyarakat (sebelumnya) diangka 79 persen. Tapi karena pandemi, kita realistis. KPU RI (pusat) beri target pemilu lanjutan ini 77,5 persen untuk partisipasi masyarakat," kata Bairi, panggilan akrabnya.
Ia mengatakan, pada pelaksanaan pilkada serentak lanjutan pada Desember tahun ini ada dua beban sekaligus yang harus dilakukan.
Pelaksanaan pilkada serentak di masa pandemi ini mengharuskan KPU untuk meyakinkan masyarakat agar dapat menggunakan hak pilihnya, termasuk mendesain tata cara pelaksanaan pemilihan sesuai protokol kesehatan.
"Kewajiban untuk menegur dengan ekternal jika tidak pakai masker, agar tidak kontra produktif dengan upaya pencegahan," imbuhnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa Covid-19 ini telah membuat jejak pandemi yang menjadi bencana non alam di Indonesia hingga dilakukan penundaan pilkada serentak.
"Sebelumnya, ada empat tahapan yang sempat dihentikan tahapannya. Pelantikan PPS, PPDP, verifikasi faktual calon pereorangn dan coklit," imbuhnya.
"Setelah ada kesepakatan, dilanjutkan. Pembentukan PPS pada 15 Juni, hari ini pembentukan PPDP hingga 14 Juli. Ada 5.161 orang petugas PPDP di Surabaya. Selanjutnya coklit pada 15 Juli-15 Agustus. Tahapannya saling beririsan," ungkapnya.
Sementara itu, agenda KPU Kota Surabaya pada akhir tahun ini akan mulai masuk pada tahapan kampanye mulai 26 September hingga 5 Desember.