Pilkada Dalam Pandemi, KPU Surabaya Target 77,5 Persen Partisipan

10 Juli 2020 16:00 WIB
( )

Surabaya, Sonora.ID - Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, Subairi mengatakan ada perubahan target partisipasi pemilih di masa pandemi ini.

Hal itu ia sampaikan saat acara "Sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Kota Surabaya 9 Desember 2020" di Radio Sonora Surabaya, Jumat (10/07/2020).

"Target partisipasi masyarakat (sebelumnya) diangka 79 persen. Tapi karena pandemi, kita realistis. KPU RI (pusat) beri target pemilu lanjutan ini 77,5 persen untuk partisipasi masyarakat," kata Bairi, panggilan akrabnya.

 
Baca Juga: Bantuan Berdatangan Cegah Penularan Covid 19 di Makassar

Ia mengatakan, pada pelaksanaan pilkada serentak lanjutan pada Desember tahun ini ada dua beban sekaligus yang harus dilakukan.

 
Selain mencapai target partisipan publik, juga menjaga kesehatan dan keselamatan pemilih, peserta dan penyelenggara.

"KPU punya tugas ganda.  Mengantarkan partisipasi masyarakat, sekaligus menekan angka penularan Covid-19 dalam tiap tahapan. Ini bukan semata-mata jadi tanggungjawab KPU, tapi semua pihak. Pemkot, parpol pengusung calon, simpatisan, semua pihak termasuk media," ujarnya.
 
Baca Juga: Dengan Bersyarat, Gubernur Lampung Arinal Perbolehkan Salat Idul Adha Berjamaah

Pelaksanaan pilkada serentak di masa pandemi ini mengharuskan KPU untuk meyakinkan masyarakat agar dapat menggunakan hak pilihnya, termasuk mendesain tata cara pelaksanaan pemilihan sesuai protokol kesehatan.

"Kita tidak ingin dicap kontra produktif jadi kluster baru. Mengedepankan protokol kesehatan. Petugas coklit juga dilengkapi protokol kesehatan, dibekali APD seperti masker, hand sanitizer, face shield, tempat cuci tangan dan sabun. Termasuk me-rapid test seluruh badan ad hoc KPU pada pilkada diera pandemi ini," tegas Bairi.

"Kewajiban untuk menegur dengan ekternal jika tidak pakai masker, agar tidak kontra produktif dengan upaya pencegahan," imbuhnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa Covid-19 ini telah membuat jejak pandemi yang menjadi bencana non alam di Indonesia hingga dilakukan penundaan pilkada serentak.

"Sebelumnya, ada empat tahapan yang sempat dihentikan tahapannya. Pelantikan PPS, PPDP, verifikasi faktual calon pereorangn dan coklit," imbuhnya.

 
Baca Juga: Viral Wanita Mencak-mencak Hingga Lempar Al Quran di Makassar

"Setelah ada kesepakatan, dilanjutkan. Pembentukan PPS pada 15 Juni, hari ini pembentukan PPDP hingga 14 Juli. Ada 5.161 orang petugas PPDP di Surabaya. Selanjutnya coklit pada 15 Juli-15 Agustus. Tahapannya saling beririsan," ungkapnya.

Sementara itu, agenda KPU Kota Surabaya pada akhir tahun ini akan mulai masuk pada tahapan kampanye mulai 26 September hingga 5 Desember.

 
Pendaftaran paslon 4-6 September. Pengundian dan pengumuman nomor urut pada 24 September hingga pilkada serentak pada 9 Desember 2020.

"Mari kita sukseskan bersama, Rabu 9 Desember 2020. Datang ke TPS menggunakan hak pilih. Siapapun yang jadi Wali Kota adalah hasil dari pemilihan untuk Surabaya yang lebih baik lagi," pungkasnya.
 
 
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm